Neres Hingga Melukat, Ini 5 Tradisi Mandi di Indonesia

12 Maret 2021 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mandi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mandi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dianugerahi berbagai macam suku dan budaya, Indonesia menyimpan banyak tradisi, termasuk soal mandi. Seperti yang kamu ketahui, mandi adalah kegiatan untuk membersihkan diri dari kotoran.
ADVERTISEMENT
Tapi, enggak hanya untuk membersihkan anggota tubuh saja, ada beberapa tradisi mandi di Indonesia yang ternyata punya makna tersendiri.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut kumparan rangkum lima tradisi unik mandi yang ada di Indonesia.

1. Tradisi Mutimualo, Gorontalo

Proses mutimualo, ritual mandi bersama anggota keluarga selepas melaksanakan doa hari ketujuh atas meninggalnya anggota keluarga. Jumat, (11/10) Foto: Dok. Banthayo.id
Tradisi unik mandi pertama bernama Mutimualo. Ritual mandi yang biasa dilakukan oleh warga Gorontalo ini memiliki makna yang cukup dalam.
Ritual mandi bersama ini dilakukan saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Tradisi mandi ini konon dipercaya mampu melarung kesedihan setelah ditinggal oleh anggota keluarga yang meninggal dunia.
Ritual Mutimualo harus dipimpin oleh seorang pemangku adat. Satu per satu anggota keluarga akan diberikan percikan air dari sang pemangku adat.
Setelah itu, mereka berjalan bersama menuju sungai untuk mandi bersama yang menjadi salah satu proses ritual. Saat keluar rumah juga tak sembarangan, mereka harus melewati pintu depan dan kembali lewat pintu belakang.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mampu melarung kesedihan, tradisi Mutimualo juga dipercaya mampu membuat anggota keluarga yang ditinggalkan menjadi lebih sehat, pikiran lebih jernih, menyegarkan badan, hingga menghapus duka.

2. Tradisi Mandi Kasai, Musi Rawas

Dari Sulawesi ke Sumatera Selatan, tradisi unik mandi juga bisa kamu temukan di Kabupaten Musi Rawas. Ialah Mandi Kasai, tradisi ini dilakukan dengan memandikan sepasang kekasih yang hendak menikah.
Tradisi memandikan sepasang kekasih di sungai ini disaksikan oleh teman dan kerabat mereka.
Tradisi ini mempunyai dua makna, pertama adalah sebagai pertanda sepasang kekasih calon pengantin akan meninggalkan masa remaja dan memasuki kehidupan berumah tangga. Makna kedua, Mandi Kasai akan membersihkan jiwa dan raga sepasang kekasih yang akan menikah.
ADVERTISEMENT

3. Tradisi Melukat, Bali

Umat Hindu menjalani ritual Melukat atau menyucikan diri saat Hari Banyu Pinaruh di Pengelukatan Pancoran Solas, Badung, Bali, Minggu (31/1/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Selain Mandi Kasai dan Mutimualo, Melukat adalah tradisi mandi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bali.
Melukat adalah sebuah ritual mandi suci yang bertujuan untuk membersihkan diri atau penyucian diri agar mendapatkan energi positif.
Melukat dipercaya memiliki banyak manfaat, seperti sebagai sarana membersihkan diri dari hal negatif. Tak hanya itu, Melukat juga bisa menyegarkan jiwa dan pikiran.
Umat Hindu di Bali juga melakukan ritual mandi tradisional ini sebagai sarana untuk meminta berkah kepada Sang Pencipta.

4. Tradisi Neres, Lebak Banten

Tradisi Neres merupakan ritual mandi yang biasa dilakukan para perempuan atau ibu-ibu di Kabupaten Lebak, Banten. Tradisi bersih-bersih tahunan ini biasa digelar di Kampung Ciusul, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, tepatnya di Sungai Cimadur.
ADVERTISEMENT
Tradisi Neres sendiri merupakan bagian dari rangkaian upacara Seren Taun yang digelar sebagai bentuk syukur setelah panen raya selesai.
Neres adalah ritual yang dilakukan untuk menghilangkan penyakit yang merugikan, seperti menyebarnya wabah penyakit, dan paceklik setiap menanam padi atau pepohonan yang hasilnya tidak bagus.
Selain mandi, dalam Tradisi Neres, para perempuan juga membawa perkakas yang biasa dipakai sehari-hari untuk dibersihkan. Dalam tradisi Neres, tidak semua perempuan boleh ikut, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi, di antaranya sedang tidak dalam masa haid.
Menariknya, Tradisi Neres juga memakai unsur alam untuk mandi, misalnya, sampo menggunakan batang padi atau jerami yang dibakar.

5. Tradisi Mandi Berdimbar, Langkat

Ilustrasi Tradisi Mandi Berdimbar Foto: Dok. kebudayaan.kemdikbud.go.id
Terakhir, tradisi unik mandi berikutnya bisa kamu temukan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Tradisi Mandi Berdimbar merupakan bagian dari rangkaian upacara adat perkawinan masyarakat Melayu yang dilakukan oleh pasangan yang hendak menikah.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman kebudayaan.kemendikbud.go.id, Mandi Berdimbar juga disebut sebagai mandi berhias atau mandi di halaman. Hal ini dikarenakan kegiatan mandi ini dilakukan di sebuah tempat yang disebut dengan panca persada yang dihias seindah mungkin.
Tradisi ini dilaksanakan di halaman rumah. Tradisi Mandi Berdimbar biasa dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya yang hendak menikah.
Pada dasarnya tujuan Mandi Berdimbar adalah merupakan ajaran dan peringatan kepada kedua calon pengantin agar melaksanakan mandi besar atau mandi junub. Serta, harapan bagi orang tua agar kelak anaknya diberikan kemudahan dalam menjalani bahtera rumah tangga.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)