Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona membuat beberapa destinasi wisata di Indonesia ditutup sementara untuk wisatawan, tak terkecuali Raja Ampat. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo, mengatakan bahwa pariwisata di Raja Ampat akan dibuka secara bertahap.
ADVERTISEMENT
"Di dalam pengembangan pariwisata, tentunya kami di Raja Ampat mengacu dari arahan pusat, yaitu presiden maupun menteri pariwisata. Mengutip arahan pak presiden yang pertama adalah isu kesehatan (health), kebersihan (cleanliness), dan keamanan (security) menjadi isu yang penting bagi wisatawan. Isu ini menjadi perhatian kita," ujar Yusdi, dalam konferensi pers daring bertajuk 'New Normal Pariwisata di Raja Ampat', Rabu (10/6).
Yusdi juga menambahkan, arahan kedua yang jadi panduan pihaknya adalah protokol normal baru sektor pariwisata. Semua sektor pariwisata di transportasi, akomodasi, dan sebagainya sudah mulai menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standar WHO dan Kementerian Kesehatan.
"Mulai menerapkan protokol kesehatan, tidak ada tawar menawar lagi bahwa kita menerapkan protokol kesehatan di semua lini, khususnya pariwisata," lanjut Yusdi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, protokol tersebut nantinya akan menjadi kebiasaan baru, tentunya ada beberapa tahapan-tahapan, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Kemudian juga ada simulasi-simulasi, uji coba, dan lain sebagainya.
Yusdi memaparkan, tahapan-tahapan tersebut akan dilakukan pada rentang waktu Juni hingga Desember.
"Juni kita persiapan konsep, persiapan protokol kesehatan, kemudian apakah itu di industri dan destinasi di Raja Ampat. Jadi kita selesaikan bulan Juni. Kami juga terus berkoordinasi dengan provinsi dan pusat, serta para pelaku usaha pariwisata," ungkap Yusdi.
Kemudian bulan Juli, Dinas Pariwisata Raja Ampat akan tetap fokus pada persiapan terkait protokol kesehatan. Bulan Agustus merupakan tahapan sosialisasi untuk masyarakat dan pelaku industri pariwisata.
"Bulan September kita masuk simulasi, simulasi ini penting karena kita harus coba semua apakah pedoman dan protokol kesehatan itu bisa kita jalankan. Kita juga membuat materi promosi bagaimana wisata yang aman di Raja Ampat. Bulan Oktober dan Desember mulai membuka secara bertahap," papar Yusdi.
ADVERTISEMENT
Yusdi menambahkan, Juni hingga Agustus merupakan low season dan juga musim ombak di Raja Ampat. Oleh sebab itu, pihaknya akan manfaatkan waktu ini untuk menyusun pedoman-pedoman new normal tersebut.
"September transisi, Oktober dan Desember adalah musim Raja Ampat, sehingga saat musimnya dibuka kita sudah siap dengan protokol baru," imbuh Yusdi.
Untuk promosi, Yusdi mengatakan bahwa Raja Ampat berencana untuk mendorong wisatawan domestik.
"Karena kita belum tahu kapan internasional akan dibuka. Ini saatnya kita mengembangkan wisatawan domestik," pungkas Yusdi.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.