Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB ) mengembangkan pariwisata berbasis ekologi di Teluk Saleh yang berada di Pulau Sumbawa. Ini karena tempat tersebut menjadi tempat berkembang biaknya satwa hiu paus .
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, mengatakan bahwa hiu paus merupakan daya tarik unik yang tidak dimiliki semua daerah.
"Hiu paus merupakan daya tarik unik yang tidak dimiliki semua daerah. Oleh karena itu, perlindungan dan konversi biota hiu paus menjadi prioritas untuk memastikan keberlanjutannya," kata dia seperti dikutip Antara.
Kawasan Teluk Saleh seluas 1.459 kilometer persegi dan panjang 282 kilometer merupakan habitat hiu paus dan menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Muslim menuturkan pihaknya bersama perangkat daerah, akademisi, hingga organisasi nirlaba segera menyusun standar operasional prosedur tata kelola pariwisata berbasis hiu paus di Teluk Saleh.
Pihaknya segera menyusun perancangan deliniasi ruang untuk dijadikan kawasan konservasi, serta menjaga kearifan lokal dan keberlanjutan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Wisata Hiu Paus di NTB
Nusa Tenggara Barat sejauh ini telah menetapkan sembilan kawasan konservasi dengan total luas mencapai 183 ribu hektare yang mencakup Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Sejak Juli 2023, pemerintah telah membentuk tiga kawasan konservasi untuk mengelola area tersebut. Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD sebagai pengelola kawasan konservasi menjadi terobosan baru yang melibatkan kontribusi besar dari mitra organisasi nirlaba.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady, mengungkapkan banyak kapal pinisi dari Bali maupun Labuan Bajo merapat ke Teluk Saleh. Kapal-kapal pinisi itu membawa turis mancanegara yang ingin berenang dan melihat langsung hiu paus.
Pemerintah kini sedang membuat payung hukum agar konservasi dan pariwisata dapat berjalan beriringan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan tetap menjaga keberlangsungan hiu paus di Teluk Saleh.
ADVERTISEMENT
"Satu kapal memuat 40-50 wisatawan mancanegara. Sekarang sedang dibuat payung hukum dan mudah-mudahan rampung pada Januari 2025," pungkas Jamaluddin.