Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan internasional yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Emirates dilaporkan telah menjatuhkan skors terhadap pilot yang menolak menerbangkan armadanya dalam penerbangan menuju Israel.
ADVERTISEMENT
Dilansir Middle East Monitor, pilot yang diskors itu merupakan pilot berkebangsaan Tunisia yang bernama Moneem Saheb Tabaa. Ia mengaku keputusan yang diambilnya itu tidak membuat dirinya menyesal sama sekali. Pilot tersebut kini menjalani skors sambil menunggu sidang formal.
"Hanya Tuhan yang akan mengurus saya," ucapnya dalam akun Facebook miliknya. "Saya tidak menyesal sama sekali," lanjutnya.
Ketika berita tentang skors itu menyebar di media sosial, banyak aktivis mengecam Emirates yang berbasis di Dubai. Di sisi lain mereka juga memuji Tabaa atas sikapnya yang menentang kesepakatan normalisasi diplomatik antara UEA dengan Israel tahun lalu.
Setelah UEA menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, langkah tersebut diikuti oleh Bahrain, Sudan, dan yang terbaru Maroko. UEA menjadi negara pertama di kawasan semenanjung Arab yang menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Tunisia, negeri asal Tabaa sendiri, telah menyatakan secara konsisten mereka tidak berniat mengikuti normalisasi dengan Israel yang menduduki wilayah Palestina. Dalam sebuah pernyataan akhir tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Tunisia menyatakan bahwa perubahan dalam kancah internasional tidak akan pernah memengaruhi keputusannya itu.
"Karena Tunisia menghormati posisi kedaulatan negara lain (Palestina)," ujar Kementerian Luar Negeri Tunisia dalam keterangan resminya.
Setelah terpilih pada 2019, Presiden Tunisia Kais Saied pun mengatakan Palestina terukir di hati rakyat Tunisia dan mengatakan "Palestina bukanlah tanah yang terdaftar sebagai real estate."
Israel dalam beberapa waktu terakhir berhasil menormalisasi hubungan dengan beberapa negara arab muslim seperti UEA, Bahrain, dan Sudan. Komunikasi itu dijembatani oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang juga mengakui Yerusalem sebagai ibu kota dari negara itu.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).