Okupansi Hotel di Jabar Sekitar 30-15 Persen, Ridwan Kamil: Masih Terpuruk

20 Oktober 2020 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Kantor DPRD Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Kantor DPRD Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menyatakan jika okupansi hotel di Jabar masih terpuruk. Untuk menggeliatkan lagi ekonomi di Jabar terutama di sektor pariwisata, dia pun berharap masyarakat dapat kembali beraktivitas, asalkan tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi pariwisata okupansi hotel masih terpuruk," ujar Ridwan Kamil melalui keterangannya, Selasa (20/10).
Sementara itu, Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar turut membenarkan pernyataan Ridwan Kamil. Dia mengakui angka okupansi hotel di Jabar yang sempat meningkat di bulan Agustus kembali menurun di bulan September. Penurunan okupansi hotel disebabkan diberlakukannya PSBB di Jakarta dan adanya zona merah di Jabar.
Ilustrasi kamar hotel Foto: Shutter Stock
"Agustus malah bisa sudah mencapai kenaikan sampai 30 persen. Kalau yang hotel bintang 40 persen ada Agustus. Tapi pada bulan September ini pada turun yang asalnya 40 persen menjadi 25 persen dan 30 persen, hotel yang menengah ke bawah menjadi 15 persen, bahkan di bawah 15 persen," kata Herman.
Dengan mulai adanya pelonggaran pembatasan di DKI Jakarta dan menurunnya Bandung dari zona merah ke zona oranye, diharapkan okupansi hotel dapat kembali meningkat. Diketahui, pekan ini ada dua wilayah di Jabar yang berstatus zona merah, yakni Kabupaten Bekasi dan Cirebon.
ADVERTISEMENT
"Oranye kita harapkan kalau kita disiplin semua bisa menjadi kuning. Kalau sudah kuning itu tentu orang tidak akan merasa takut untuk datang ke Bandung," pungkas Herman.