Omicron Melonjak di Jakarta, Tempat Wisata Diminta Perketat dan Disiplin Prokes

27 Januari 2022 9:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gerbang masuk kawasan Ancol Foto: Dok. Ancol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerbang masuk kawasan Ancol Foto: Dok. Ancol
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Melihat meningkatnya varian Omicron di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno, berharap tempat rekreasi di DKI Jakarta dapat mengantisipasi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Supaya pariwisata di Ibu Kota Indonesia ini tetap berjalan lancar tanpa halangan, tentunya harus diikuti dengan penerapan dan perketat protokol kesehatan (prokes).
"Sangat berdampak, namun kita harus sanggup dengan protokol kesehatan. Jadi, kita ingin melihat prokes semakin disiplin," kata Sandiaga Uno, seperti dikutip dari Antara.
Saat ini, beberapa tempat wisata di Jakarta, contohnya Ancol telah melakukan inovasi lewat teknologi, supaya pariwisata tetap berjalan sebagai mana mestinya meskipun di tengah pandemi.
Menparekraf Sandiaga Uno di Danau Toba. Foto: Dok. Istimewa
"Sehingga mudah-mudahan kita bisa melalui puncak Omicron yang diperkirakan pada pertengahan Februari sampai awal Maret," tambah Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno juga menyambut baik terkait sejumlah program yang dibuat oleh Perhimpunan Taman Rekreasi Indonesia. Menurutnya, hal tersebut akan membuka lapangan kerja baru di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tentu pemerintah akan memastikan supaya program-program tersebut tepat sasaran, bermanfaat, dan tepat waktu supaya kondisi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia cepat bangkit.
Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi. Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
"Kita pahami kebutuhan masyarakat salah satunya adalah untuk berkreasi secara prokes yang ketat dan disiplin dengan aplikasi PeduliLindungi," kata Sandiaga Uno.
Sementara itu, Ketua DPP Perhimpunan Taman Rekreasi Indonesia, Hans Manansang, berharap pihaknya dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah guna mendukung keberlanjutan taman wisata.
"Sehingga menjadi tujuan utama, tidak harus ke luar negeri, Indonesia juga bisa bertamasya," ujar Hans Manansang.