Operator Kereta JR EAST Jepang Akan Menghapus Tiket Kertas Magnetic Mulai 2026

31 Mei 2024 9:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tiket kereta JR East Jepang. Foto: icosha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tiket kereta JR East Jepang. Foto: icosha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Operator kereta api terbesar di wilayah Tokyo dan Jepang Timur, East Japan Railway Company, mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penggunaan tiket kertas fisik secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Dilansir Soranews24, pengumuman ini dibuat setelah tujuh perusahaan kereta api lainnya, yaitu Keisei, Keikyu, Shin Keisei, Seibu, Tobu, Tokyo Monorail, dan Hokuso menyatakan akan melakukan hal yang sama.
Saat ini, tiket fisik yang digunakan oleh JR East merupakan tiket fisik dari kertas yang dicetak di satu sisi, dengan lapisan magnet di sisi lainnya. Strip magnetic ini berisi informasi yang diperlukan untuk jarak dan tanggal berlakunya tiket.
Saat memasuki stasiun, penumpang yang menggunakan tiket kertas fisik ini harus memasukkan tiket di gerbang otomatis yang bertuliskan strip dan mengeluarkan tiket untuk diambil.
Ilustrasi mesin tap tiket JR East di Jepang. Foto: Terence Toh Chin Eng/Shutterstock
Selanjutnya, saat tiba di stasiun tujuan, kamu bisa memasukkan tiket ke gate untuk pemeriksaan terakhir. Jika semuanya baik-baik saja, mesin akan menyimpan tiket kamu saat kamu berjalan keluar.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata sistem tiket ini memiliki masalah dari sudut pandang operator kereta api. Pertama, banyak bagian mesin bergerak yang terlibat dalam memindahkan tiket melalui gerbang dan memindainya. Kerumitan ini menyebabkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi.
Kedua, tiket fisik ini terbuat dari bahan yang berbeda, kertas dan strip magnetic metalik, yang berarti bahwa komponen-komponen tersebut harus dipisahkan sebelum tiket bekasi didaur ulang, yang akhirnya memerlukan biaya tambahan.
Hal inilah yang akhirnya membuat pihak JR East dan operator kereta lainnya mengambil keputusan untuk menghilangkan tiket bermagnet, dan menggantinya dengan tiket kode QR. Kebijakan ini juga memungkinkan tiket diperiksa hanya dengan pemindai optik, sehingga menghilangkan kebutuhan terkait biaya pemeliharaan yang besar.
Nantinya, tiket kode QR juga seluruhnya terbuat dari kertas tanpa komponen logam, sehingga lebih ramah lingkungan, karena lebih mudah didaur ulang. Peralihan ke tiket kode QR ini dijadwalkan akan mulai dilakukan pada musim semi 2026 mendatang.
ADVERTISEMENT