Padang Savana Cantik itu Bernama Gili Lawa

3 Agustus 2018 17:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau  Gili Laba itu tidak berpenghuni (Foto: Flickr/Untung Sihombing)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Gili Laba itu tidak berpenghuni (Foto: Flickr/Untung Sihombing)
ADVERTISEMENT
Peristiwa terbakarnya Gili Lawa tengah disorot banyak media. Terbakarnya surga di Timur Indonesia tersebut diduga karena adanya kelalaian dari kegiatan foto prewedding yang menggunakan efek api.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut jelas membuat banyak orang geram. Pasalnya, Gili Lawa merupakan salah satu destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh turis.
Ya, pulau tak berpenghuni itu masih berada di kawasan Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya, di utara Pulau Komodo dan langsung berhadapan dengan Laut Flores.
Harival Zakuya di Gili Lawa Darat (Foto: Instagram @harivalzayuka)
zoom-in-whitePerbesar
Harival Zakuya di Gili Lawa Darat (Foto: Instagram @harivalzayuka)
Lanskapnya yang berbukit-bukit dan dilengkapi panorama menakjubkan, menjadikan Gili Lawa diincar wisatawan asing maupun lokal. Tak heran, jika sebagian besar pengunjung datang karena tergoda dengan panoramanya.
Ketika sampai di lokasi, wisatawan akan disapa dengan pasir pantai yang lembut dan putih membentang di sepanjang garis pantai. Tak lupa birunya air laut dan semilir angin yang berhembus juga melengkapi suasana yang memukau.
Wisatawan Trekking di Gili Lawa (Foto: Flickr/ Mohd Fazlin Mohd Effendy)
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan Trekking di Gili Lawa (Foto: Flickr/ Mohd Fazlin Mohd Effendy)
Selanjutnya, turis harus trekking ke puncak. Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih satu jam, tergantung kecepatan.
ADVERTISEMENT
Selama perjalanan, jika beruntung rombongan akan berpapasan dengan rusa liar yang berlari. Setiap langkah kaki juga akan ditemani dengan pemandangan yang begitu indah.
Kala musim kemarau, Gili Lawa akan dihiasi rumput berwarna cokelat. Sementara, di musim penghujan berubah menjadi hijau. Baik musim hujan dan panas tidak mengurangi sedikit pun keindahan Gili Lawa.
Saat sampai puncak, semua keringat dan lelah akan terbayar dengan pemandangan yang tak perlu diragukan lagi. Sepanjang mata memandang yang terlihat barisan pulau lain yang berpadu dengan air laut yang biru.
Lanskap Cantik Gili Lawa (Foto: Flickr/ Fakta Backpacker)
zoom-in-whitePerbesar
Lanskap Cantik Gili Lawa (Foto: Flickr/ Fakta Backpacker)
"Bagus pake banget. Gue kesana kebetulan pas lagi musim kemarau, jadi pemandangannya savana, terus di pinggir pantai banyak menjangan liar," tutur Hasna Aulia, wisatawan asal Jakarta yang pernah mengunjungi Gili Lawa beberapa waktu lalu.
Panorama Indah di Gili Lawa (Foto: Flickr / SS Tan)
zoom-in-whitePerbesar
Panorama Indah di Gili Lawa (Foto: Flickr / SS Tan)
"Di atas pun pemandangannya kaya bukit (mem)belah laut. Benar-benar bagus, dan kalau udah di atas capek hikkingnya kebayar, panasnya kebayar. Benar-benar sebagus itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Puncak Gili Lawa merupakan spot paling diincar wisatawan. Biasanya para turis berpose di sini, dan mengunggahnya ke sosial media.
Selain memiliki lanskap yang cantik, Gili Lawa juga dianugerahi bawah laut yang mempesona. Wisatawan bisa snorkeling maupun diving di sini.
Sederet terumbu karang yang kaya dan cantik bisa ditemukan dengan mudah. Hilir mudik berbagai jenis ikan turut meramaikan.
Saat sore menjelang, wisatawan wajib menyaksikan matahari terbenam di sini. Suasana tenang, langit berwarna jingga, ditambah burung-burung yang terbang akan memanjakan mata, dan menghasilkan panorama sangat indah.
Senja di Gili Lawa (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Senja di Gili Lawa (Foto: Wikimedia Commons)
Gili Lawa memang jadi salah satu surga yang dimiliki Indonesia. Perpaduan dataran tinggi serta lautnya merupakan perpaduan yang begitu apik.