Paris Larang Penggunaan Skuter Listrik Mulai September

11 April 2023 13:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi skuter di Paris. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi skuter di Paris. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Paris akan segera melarang penggunaan skuter listrik mulai 1 September mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, setelah publik memilih untuk melarangnya di jalanan.
ADVERTISEMENT
Larangan penggunaan e-skuter ini telah memenangkan suara para warga Paris sebesar 89 persen, meskipun pada saat pemilihan jumlah pemilih hanya 7,64 persen dari yang terdaftar. Meskipun demikian, Hidalgo mengatakan bahwa ia menghormati pemungutan suara yang dilakukan.
"Mulai 1 September, tidak akan ada lagi skuter listrik untuk disewa di Paris," ujar Hidalgo, seperti dikutip dari Reuters.
Walaupun larangan ini sudah diumumkan secara resmi, namun operator skuter listrik berharap pemerintah Kota Paris menghentikan rencana tersebut. Hal ini didasarkan pada jumlah pemilih yang rendah dan mereka berharap Hidalgo akan bisa berkompromi.
Ilustrasi skuter di Paris. Foto: Shutterstock
"Kami tetap berharap bahwa kami dapat terus bekerja dengan Wali Kota Hidalgo untuk menerapkan peraturan yang masuk akal daripada larangan e-skuter, dan menghindari langkah kemunduran untuk Paris," ujar juru bicara operator skuter Lime.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, juru bicara Dott mengatakan bahwa referendum tersebut "dipengaruhi oleh metode pemungutan suara yang sangat ketat" yang menyebabkan jumlah pemilih yang sangat rendah dan cenderung ke kelompok usia yang lebih tua.
Sementara itu, Menteri Transportasi Prancis, Clement Beaune, yang diperkirakan akan menjadi calon Wali Kota Paris pada 2026 mendatang mengatakan bahwa pemungutan suara tersebut merupakan "kegagalan demokrasi besar-besaran".
Sebelumnya, skuter listrik yang bisa diakses melalui aplikasi smartphone itu mulai beroperasi di Paris sejak 2018 lalu. Namun, seiring berjalannya waktu terdapat banyak keluhan tentang pengguna skuter yang anarkis.
Ilustrasi skuter di Paris. Foto: Shutterstock
Bahkan, pada 2020 lalu, pemerintah Kota Paris telah memangkas jumlah operator menjadi tiga saja. Pemerintah kota juga memberi para operator kontrak selama tiga tahun, dan mengharuskan kecepatan skuter dibatasi hingga 20 km per jam. Selain itu, skuter listrik tersebut harus diparkir di tempat yang sudah ditentukan.
ADVERTISEMENT
Para operator skuter listrik juga telah menawarkan peraturan terbaru, agar mereka tidak dilarang beroperasi, seperti pengguna berusia di atas 18 tahun, memperbaiki pelat nomor, sehingga polisi dapat mengindentifikasi pelanggar lalu lintas, dan membatasi hanya satu penumpang.
Pada 2021 lalu, 24 orang tewas dalam kecelakaan terkait skuter di Prancis, termasuk satu orang di Paris. Sedangkan tahun 2022 lalu, paris mencatat 459 kecelakaan dengan e-skuter dan kendaraan sejenis, termasuk tiga kecelakaan fatal.
"Dalam pekerjaan saya, kami melihat banyak kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh skuter. Jadi, kami benar-benar melihat efek negatifnya," ujar Dokter Umum Audrey Cordier, kepada Reuters setelah memberikan suara menentang penggunaan e-skuter.
Beberapa pemilih mengatakan mereka lebih suka peraturan yang lebih ketat, daripada langsung melarangnya.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingin pengguna skuter melakukan apa pun yang mereka inginkan di trotoar, tetapi melarangnya bukanlah prioritas," kata Pierre Waeckerle.