Pariwisata Masih Jadi Andalan Ekonomi Yogyakarta di 2020

26 November 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Malioboro (Portrait) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Malioboro (Portrait) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kota Yogyakarta tetap mengandalkan sektor jasa sebagai kekuatan ekonomi di tahun 2020 mendatang. Dua sektor jasa tersebut yakni pendidikan dan pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Hanya ada dua sektor yang menjadi andalan Kota Yogyakarta, yaitu pendidikan dan pariwisata. Memang sangat rentan terhadap perubahan atau gejolak ekonomi global sehingga antisipasi terhadap berbagai dampak yang muncul harus terus dilakukan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Penanda jalan Malioboro Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Seperti yang dilansir dari Antara, Selasa (26/11), Heroe menjelaskan, dari dua sektor jasa tersebut, sektor pariwisata memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap perubahan ekonomi global dibanding sektor pendidikan. Sebagai contoh salah satunya perubahan tarif transportasi maupun akomodasi lainnya.
Oleh karena itu, Heroe mengajak seluruh kelompok masyarakat untuk terus menjaga agar pariwisata di Yogyakarta tetap menarik untuk dikunjungi.
"Yogyakarta harus bisa menjadi tujuan utama wisata, sehingga meskipun secara global terjadi penurunan namun wisatawan yang ke Yogyakarta tidak akan berkurang," katanya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi traveler wanita Muslim berkunjung ke Taman Sari di Yogyakarta Foto: Shutter Stock
Ia menambahkan, kerja sama antara seluruh pelaku wisata seperti hotel, restoran dan pemerintahan untuk menciptakan suasana Yogyakarta yang aman dan nyaman menjadi kunci penting yang harus dilakukan.
"Ada banyak kampung wisata, ada kampung sayur dan kampung lain yang menarik untuk dikunjungi. Ini juga harus dikuatkan," katanya.
Suasana ruang bawah tanah di kompleks Taman Sari Yogyakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Susanto Dwi Antoro mendorong pemerintah untuk terus memperkuat pungutan pajak secara online (e-tax) untuk optimalisasi penerimaan dari sektor pajak daerah.
"Pajak merupakan pendapatan yang akan digunakan kembali untuk pembangunan. Tentunya perlu optimalisasi pendapatan dari pajak daerah agar pembangunan berjalan lancar," tutupnya.