Pariwisata Membaik, Pengunjung Kebun Raya Bogor-Eka Karya Bali Terus Meningkat

23 Agustus 2022 20:58 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Kebun Raya Bogor. Foto: Kebun Raya Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kebun Raya Bogor. Foto: Kebun Raya Bogor
ADVERTISEMENT
Kondisi perekonomian yang tumbuh positif berkat penanganan pandemi COVID-19 yang terus membaik membuat banyak sektor kembali bangkit, termasuk pariwisata.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga terjadi pada aktivitas di 4 kebun raya yang dikelola PT Mitra Natura Raya (MNR). Selama periode Januari-Juli 2022, jumlah pengunjung di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas (keduanya di Jawa Barat), Kebun Raya Purwodadi (Pasuruan, Jawa Timur) dan Kebun Raya Eka Karya (Bali) mencapai sekitar 1,4 juta pengunjung.
“Kami bersyukur masyarakat sudah mulai kembali datang di 4 kebun raya yang kami kelola ini. Pemulihan ekonomi yang positif serta keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi COVID-19 telah mendorong aktivitas di 4 kebun raya terus meningkat,” kata Direktur Marketing dan Revenue PT Mitra Natura Raya, M. Bayu Sumarijanto, Selasa (23/8).
Menurutnya, banyak tantangan yang harus dihadapi mengelola 4 kebun raya tersebut selama pandemi. Apalagi ketika mulai mengelola pada Januari 2020, perusahaan langsung dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19 yang menjadikan aktivitas masyarakat, termasuk di kebun raya nyaris terhenti.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, sesuai komitmen dan tanggung jawab terhadap kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada PT MNR untuk mengelola 4 kebun raya, perusahaan terus membuat berbagai inisiatif dan terobosan.
Perbaikan dan peningkatan fasilitas untuk menunjang kebutuhan pengunjung dan optimalisasi 4 fungsi kebun raya terus dilakukan.
Kebun Raya Bogor. Foto: lucky vectorstudio/Shutterstock
Sebagai bagian dari komitmen awal, PT MNR juga berusaha untuk menjadikan kebun raya sebagai sarana wisata dan edukasi dengan standar layanan terbaik. Selain dua fungsi tersebut, PT MNR juga mendukung BRIN untuk menjalankan fungsi konservasi, penelitian dan jasa lingkungan.
Sejumlah terobosan yang telah dilakukan PT MNR di antaranya adalah perbaikan dalam pengelolaan tiket masuk kebun raya dengan menerapkan sistem elektronik, dari yang sebelumnya menggunakan cara konvensional (manual).
ADVERTISEMENT
Saat ini tiket masuk ke kebun raya dilakukan secara terintegrasi dan penjualannya bisa dilakukan melalui online www.kebunraya.id. Sebanyak 18 toilet umum yang ada di kebun raya sudah dibenahi. Kini tidak ada lagi pungutan toilet dalam upaya meningkatkan fungsi pelayanan publik di empat kebun raya.
Terhadap aset-aset tumbuhan, PT MNR telah melakukan revitalisasi sejumlah taman-taman tematik agar dapat memanjakan kebutuhan pengunjung di kebun raya. PT MNR juga menggandeng UMKM, penampilan budayawan lokal, dan ilustrator terbaik di Indonesia untuk bekerja sama dalam mengembangkan merchandise, yang diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian di sekitar kebun raya.
Bunga Sakura di Kebun Raya Cibodas. Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan
Sejak 2021, PT MNR bersama mitranya telah membuat empat taman tematik, yakni Taman Anggrek Hitam, Rumah Kaca Nepenthes, Taman Kopi, dan Taman Durian. Pengelola juga melakukan revitalisasi di taman-taman yang sudah ada seperti Griya Anggrek, Taman Meksiko, Taman Akuatik serta Taman Obat & Orchidarium.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, untuk meningkatkan edukasi di kebun raya, perusahaan juga menambahkan QR Code (KTP tumbuhan) terhadap informasi tanaman yang ada di taman-taman tersebut sehingga memudahkan dalam akses informasi.
Pada saat pandemi 2020-2021 tidak menghentikan PT MNR untuk terus melakukan inovasi dalam hal edukasi di kebun raya. Hal tersebut diimplementasikan dalam program virtual tour di kebun raya yang telah diikuti oleh lebih dari 50.000 siswa dari seluruh Indonesia.
Bayu mengungkapkan, sesuai komitmen perusahaan saat memenangkan beauty contest pengelolaan kebun raya pada tahun 2019, PT MNR ingin memastikan bahwa pengelolaan kebun raya akan dilakukan secara profesional, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Digitalisasi penjualan tiket misalnya, menjadi salah satu upaya yang kami lakukan agar setiap pengunjung punya standar yang sama ketika ingin masuk ke kebun raya. Bagi kami pengelola, ticketing ini menjadi salah satu parameter tentang akuntabilitas pengelolaan kebun raya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengoptimalkan fungsi kebun raya, Bayu menambahkan, PT MNR melakukan sejumlah inovasi, sehingga memungkinkan para pengunjung dapat memperoleh nilai tambah selain berwisata.
Selain itu, inovasi juga dibutuhkan untuk menarik lebih banyak pengunjung, terutama generasi muda sebagai penerus bangsa agar mereka semakin mengenal keragaman hayati di Indonesia, khususnya pada pohon dan tumbuhan yang ada di kebun raya.
Peningkatan jumlah pengunjung dari generasi muda selama dua tahun ini terus meningkat. Hal ini terlihat dari keberadaan akun sosial media @kebunraya_id sebagai sarana penyebaran informasi di Instagram, Facebook, Twitter, dan Tiktok. Kanal Youtube @kebunraya_id juga menyuguhkan informasi edukasi tentang tumbuhan di kebun raya.
“Generasi muda yang jumlahnya sangat besar ini punya karakteristik dan cara berkomunikasi berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Karena itu, kami melakukan sejumlah terobosan dan program agar kaum muda yang datang ke kebun raya tidak sekedar wisata, tapi juga mendapatkan banyak informasi tentang keilmuan. Selama ini hampir 90 persen pengunjung yang datang baru untuk berwisata,” terang Bayu.
Bunga bangkai Amorphophallus titanum mekar di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, pada Minggu, 3 Mei 2020. Foto: Kebun Raya Cibodas
Salah satu langkah terobosan yang dilakukan PT MNR adalah menghadirkan sarana edukasi Glow di Kebun Raya Bogor dengan luasan yang terbatas hanya 3 persen dari kebun raya.
ADVERTISEMENT
Konsep edukasi tersebut sudah lebih dulu diterapkan di berbagai kebun raya di sejumlah negara seperti Kew Garden-Inggris, Desert Botanical Garden-Arizona, Fairchild Tropical Botanic Garden-Amerika. Kehadiran sarana edukasi Glow di Kebun Raya Bogor juga disesuaikan dengan kearifan budaya lokal serta tidak mengganggu fungsi kebun raya lainnya.
“Setiap program baru yang ada di kebun raya sudah mendapatkan persetujuan dari BRIN dan didukung oleh riset ilmiah. Kami berharap, sarana edukasi Glow dapat menjadi tujuan wisata sekaligus edukasi terbaik di Indonesia, sehingga tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” pungkas Bayu.

Kebun Raya Bogor

Wisatawan bersepeda di Kebun Raya Bogor. Foto: Joko SL/Shutterstock.
Kebun Raya Bogor dengan luas sekitar 187 hektar memiliki sekitar 15 ribu jenis koleksi pohon dan tumbuhan sudah berusia lebih dari 2 abad. Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Bogor adalah bunga bangkai (Amorphophalus titanum).
ADVERTISEMENT
Ketika mendekati mekar, bunga ini akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Tinggi bunga bangkai dapat mencapai dua (2) meter dan menjadi bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan.

Kebun Raya Cibodas

Bunga Sakura di Kebun Raya Cibodas. Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan
Kebun Raya Cibodas memiliki keistimewaan berbeda. Di lokasi ini, terdapat berbagai taman yang menggambarkan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Seperti Taman Sakura, Taman Lumut dan Taman Rhododendron.
Yang unik, tanaman Sakura yang di Jepang, hanya berbunga setahun sekali yaitu sekitar April atau saat musim semi, di Kebun Raya Cibodas yang beriklim tropis. Bunga Sakura dapat dijumpai dua kali dalam setahun. Pertama di Januari-Februari dan kedua di Juli-Agustus.

Kebun Raya Purwodadi

Kebun Raya Purwodadi yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur, memiliki area seluas 85 hektare didirikan pada 30 Januari 1941 oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking atas prakarsa Dr. Dirk Fok van Slooten.
ADVERTISEMENT
Kebun Raya Purwodadi merupakan pemekaran Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Purwodadi memiliki tugas dan fungsi mengoleksi tumbuhan yang hidup di dataran rendah kering. Berbagai jenis tumbuhan seperti anggrek, polong-polongan, palem, bambu dan tanaman obat dikembangkan di sini.

Kebun Raya Eka Karya Bali

Kebun Raya Bali. Foto: Facebook/Kebun Raya Bali (Bali Botanic Garden)
Kebun Raya Eka Karya Bali merupakan kebun raya yang dibangun atas inisiatif putra-putri Indonesia pada 15 Juli 1959. Awalnya kebun raya ini hanya diperuntukkan bagi tumbuh-tumbuhan runjung.
Sejalan dengan perkembangan, kebun raya yang berada pada ketinggian 1.250–1.450 meter di atas permukaan laut (dpl) ini kini menjadi kawasan konservasi ex-situ bagi tumbuhan pegunungan tropika kawasan timur Indonesia.
Sejumlah tanaman khas Indonesia tersimpan di sini seperti kaktus, paku/pakis, lumut, bambu serta aneka flora lainnya.
ADVERTISEMENT