Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Simple Flying, penerbangan tersebut kurang lebih sama dengan konsep penerbangan ke mana pun atau fly nowhere.
Pesawat akan terbang dari satu bandara dan kembali ke bandara asal, hanya saja perbedaannya kamu bisa berkencan atau berkenalan dengan penumpang pesawat.
Buat jomblo yang berminat kamu bisa segera mendaftar, sebab EVA Air membatasi kuota dalam penerbangan tersebut. Maskapai tersebut hanya memberikan jatah 20 pria dan 20 wanita untuk naik pesawat itu.
Selain itu, kencan kilat di pesawat tersebut juga tidak dibuka setiap hari. Pesawat dijadwalkan terbang pada Natal, malam Tahun Baru dan saat Tahun Baru.
Penumpang juga akan menjalani penerbangan kencan kilat itu selama tiga jam perjalanan. Kemudian, dilanjutkan dengan dua jam kencan di darat.
ADVERTISEMENT
Maskapai itu bekerja sama dengan Mobius, sebuah perusahaan pengalaman perjalanan, untuk mengatur penerbangan bertema "Fly! Love Is In the Air!".
Penerbangan Kencan di Pesawat EVA Air
Mengutip CNN Travel, setiap penerbangan akan lepas landas dari Bandara Internasional Taoyuan di Taipei, kemudian mengelilingi wilayah udara negara pulau itu untuk beberapa jam.
Di siang hari, kencan kilat di pesawat itu melayang di atas pantai timur Taiwan dengan pemandangan pegunungan, sedangkan pada malam hari rute kencan kilat di pesawat terbang di atas pantai barat, dengan kerlap-kerlip pemandangan kota.
Sementara itu, di dalam pesawat, penumpang tidak dapat memilih tempat duduknya. Mereka akan duduk dengan bangku dua berjejeran. Asyiknya, maskapai akan menawarkan undian berhadiah, selain berbicara satu sama lain selama penerbangan.
"Ketika pria dan wanita lajang bepergian, selain menikmati kesenangan dalam perjalanan, mereka mungkin ingin bertemu seseorang, seperti adegan dalam film romantis," kata juru bicara Mobius.
ADVERTISEMENT
Penerbangan tanpa tujuan menjadi primadona selama pandemi COVID-19, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Sebagai gambaran, penerbangan Qantas selama tujuh jam ke tanpa tujuan yang dijadwalkan untuk bulan Oktober, tiketnya sudah terjual habis dalam 10 menit.
Penerbangan kencan kilat EVA Air itu juga mendapatkan respons yang baik. Tiket penerbangan pertama terjual habis dalam tempo sepekan.
Untuk mengikuti kencan kilat di pesawat itu, peserta perjalanan pria harus berusia antara 28 hingga 38 tahun, sedangkan wanita antara 24 hingga 35 tahun. Semua harus memiliki gelar sarjana dan kewarganegaraan Taiwan.
Walau mendapat respons positif dari traveler, bukan berarti tidak ada kontroversi dari penerbangan itu. Pihak perusahaan mencatat perbedaan usia memicu polemik di media sosial.
"Dari berbagai survei yang kami lakukan, sebagian besar peserta laki-laki ingin bertemu dengan perempuan yang lebih muda dari mereka, sementara peserta perempuan ingin bertemu laki-laki yang lebih tua dari mereka. Itulah mengapa ada kriteria usia yang berbeda untuk acara tersebut," kata Chiang.
ADVERTISEMENT
Untuk penerbangan ini sendiri dipatok dengan harga tiket 295 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 4,2 juta per orang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )