Pattaya Kembali Dibuka Mulai 1 Oktober, Sasar Turis India dan Rusia

26 September 2021 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sepi di di Pattaya Park Resort, Pattaya, Thailand.  Foto: AFP/Mladen ANTONOV
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sepi di di Pattaya Park Resort, Pattaya, Thailand. Foto: AFP/Mladen ANTONOV
ADVERTISEMENT
Pemerintah Thailand mengumumkan pembukaan Pattaya untuk pelancong mancanegara per 1 Oktober 2021. Pembukaan kembali pintu pariwisata Thailand ini akan menyasar India dan Rusia sebagai target pasar utama.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Thaiger, Presiden PBTA mengumumkan bahwa kota dan provinsi lain telah menunda rencana pembukaan kembali. Namun, Pattaya siap untuk dibuka kembali untuk pelancong internasional hanya dalam waktu seminggu.
Sebelumnya, wisatawan China telah menjadi unsur penting untuk pariwisata Pattaya. Namun, dengan pembatasan perjalanan akibat COVID-19, Asosiasi Bisnis dan Pariwisata Pattaya (PBTA) mengalihkan fokus pasar wisatawan kepada India dan Rusia.
Perahu wisata yang kosong di Pasar Terapung di Pattaya, Thailand. Foto: AFP/Mladen ANTONOV
China saat ini tidak mengizinkan warganya untuk melakukan perjalanan internasional dalam kelompok wisata besar seperti yang biasa datang ke Pattaya. Pemerintah hanya mengizinkan mereka bepergian dalam kelompok kecil atau untuk kepentingan bisnis.
Selanjutnya, mereka yang pulang dari luar negeri harus menjalani karantina selama tiga minggu. Langkah itu diambil China untuk menekan angka positif COVID-19 yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
ADVERTISEMENT
Sementara, Pattaya mengambil arah kebijakan berbeda, yakni mendorong pembukaan kembali untuk wisatawan asing, saat Thailand bergerak menuju strategi hidup dengan COVID-19. Karena tak mungkin menggantungkan harapan pada China sementara ini, pejabat pariwisata mengarahkan perhatian mereka pada turis India dan Rusia.
Perahu-perahu bersandar di Pantai Haad Salad yang indah di Koh Phangan, Thailand Foto: Shutterstock
Pejabat setempat beralasan, warga kedua negara itu tidak terlalu dibatasi dalam perjalanan luar negeri dan dapat mengunjungi Thailand saat ini. Kedua negara itu juga tidak mewajibkan karantina saat mereka kembali, tidak seperti Korea dan Taiwan.
Pattaya sudah terkenal bagi wisatawan dari India dan Rusia. Laporan industri pariwisata mengatakan saat ini mereka berminat ke Thailand.

Masalah Karantina

Karantina menjadi halangan pada upaya Thailand untuk mengembalikan pariwisata. Turis Inggris dan Australia, misalnya, akan dikenakan karantina yang sangat mahal setelah mereka kembali ke negaranya setelah berkunjung ke China, Korea, dan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Turis Amerika Serikat telah menjadi salah satu sumber pariwisata dan pelancong terbesar ke Thailand. Mereka tidak memerlukan karantina apa pun ketika mereka tiba di rumah.
Angthong National Marine Park di Koh Samui,, Thailand Foto: Shutterstock
Tetapi, prosedur karantina di Thailand masih merupakan penghalang besar bagi calon turis asing yang datang. Baik turis Rusia maupun India sama-sama tidak menyetujuinya. Untuk turis India, perjalanan ke Thailand terbilang cepat, mereka cenderung melakukan perjalanan singkat hanya beberapa hari ke Thailand.
Sementara itu, Thailand terus berupaya memulihkan pariwisata untuk mendongkrak perekonomiannya yang hancur akibat COVID-19. Salah satunya dengan meluncurkan kebijakan paket visa baru.
Paket tersebut akan menargetkan ekspatriat maupun pelancong tajir untuk menyuntikkan uang mereka ke dalam perekonomian Thailand. Paket tersebut mencakup fasilitas menarik, seperti visa 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Visa tersebut tidak hanya mencakup individu, tetapi juga pasangan dan anak-anak mereka. Selain ekspatriat asing, nomaden digital juga jadi target. Nomaden digital adalah orang yang ingin menjalankan bisnis online mereka saat tinggal di Thailand.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).