Pemasangan Chattra Borobudur Tuai Pro dan Kontra, Ini Kata Sandiaga

11 September 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi patung Buddha yang sedang bermeditasi dan stupa batu Candi Borobudur. Foto: Perfect Lazybones/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi patung Buddha yang sedang bermeditasi dan stupa batu Candi Borobudur. Foto: Perfect Lazybones/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemasangan chattra atau payung bertingkat tiga yang diusulkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, sebagai upaya penyempurnaan Candi Borobudur menuai pro dan kontra. Para arkeolog tidak menyetujui usulan ini, dikarenakan keasliannya yang diragukan.
ADVERTISEMENT
Sementara di sisi lain, pemasangan chattra diyakini dapat menyempurnakan keagungan Candi Borobudur dan menambah aura spiritualitas umat Buddha.
Sejumlah Bhikkhu Thudong berjalan menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (20/5/2024). Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
Meski telah bergulir sejak tahun lalu, kabarnya pemasangan chattra akan dilakukan pada pertengahan September 2024 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Uno, memastikan bahwa dipasang atau tidaknya chattra pada stupa Borobudur masih akan dibahas pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan datang.
"Nah, ini saya baru dapat update. Ini (pemasangan chattra) kan sudah direncanakan sejak lama dan akan ada rakor tingkat menteri. Arahan dari Bapak Presiden (Joko Widodo) terkait pemasangan chattra yang diusulkan oleh Kemenag merupakan bagian daripada upaya penyempurnaan Borobudur sebagai destinasi spiritual," ujar Sandiaga, usai ditemui kumparan di sela-sela acara Webinar Nasional tiket.com yang digelar di Wisma Barito Pacific II, Selasa (10/9).
Menparekaf Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar Senin (21/11). Foto: Dok. Kemenparekraf

Soal Pemasangan Chattra di Borobudur

Sandiaga mengatakan, pemasangan chattra pada puncak stupa Candi Borobudur dinilai mampu memberikan daya tarik tersendiri, karena hampir 42 persen penduduk Asean beragama Buddha. Walau demikian, ia mengatakan bahwa pemasangan chattra Borobudur akan tetap mengutamakan aspirasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Nanti akan diputuskan di rakornya. Masukkan-masukkan terus kita terima dan kita pasti menangkap aspirasi dari masyarakat, serta mengutamakan penghormatan terhadap aspek keagamaan," kata Sandiaga.
Sejumlah Bhikkhu bermeditasi saat detik-detik Waisak 2568 BE/2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (23/5/2024). Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
Apalagi sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP), Candi Borobudur diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan. Untuk itu, segala macam keputusan yang diambil akan diperhitungkan dengan matang.
"Karena Borobudur ini Destinasi Super Prioritas dan sudah di titik akhir semua infrasturukurnya, sudah lengkap dan gong-nya ini apa yang diputuskan. Kita yakin borobudur bisa menarik (wisatawan) sampai dengan 2 juta wisman (wisatawan mancanegara) 5-10 tahun ke depan," pungkas Sandiaga.