Pendakian Gunung Semeru Ditutup Hingga Maret 2021, 4.763 orang Batal Mendaki

30 Desember 2020 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Oro-Oro Ombo, Gunung Semeru Foto: Flickr / Rahmat
zoom-in-whitePerbesar
Oro-Oro Ombo, Gunung Semeru Foto: Flickr / Rahmat
ADVERTISEMENT
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), menutup total jalur pendakian ke Gunung Semeru hingga 31 Maret 2021. Hal ini dilakukan, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca ekstrim yang dikhawatirkan akan membahayakan para pendaki.
ADVERTISEMENT
Penutupan jalur pendakian ke Gunung Semeru ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNBTS, Agus Budi Santoso melalui surat resmi, yakni Nomor: PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020 tertanggal 30 Desember 2020.
Plt Kepala Balai Besar TNBTS Agus Budi Santosa menjelaskan keputusan untuk menutup secara total pendakian Gunung Semeru tersebut, mempertimbangkan hal-hal yang telah diperkirakan oleh Stasiun Klimatologi Karangploso, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), seperti adanya peningkatan curah hujan, dan lainnya.
Wisatawan di sekitar Ranu Kumbolo Gunung Semeru Foto: Dok. Kemenparekraf
Menurut Agus, pada 29 Novmber 2020, pihaknya telah mengeluarkan Pengumuman Nomor PG.10/T.8/BIDTEK.1/KSA11/2020 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Pendakian Gunung Semeru. Namun, akhirnya Balai Besar TNBTS memutuskan untuk menutup secara total pendakian setelah mempertimbangkan kondisi cuaca saat ini.
''Penutupan ini juga bertujuan untuk memulihkan, serta revitalisasi ekosistem Semeru,'' kata Agus.
ADVERTISEMENT
Tercatat, berdasarkan data dari Balai Besar TNBTS, ada sebanyak 4.763 orang pendaki yang harus melakukan penjadwalan ulang, menyusul penutupan Gunung Semeru secara total tersebut. Penutupan sementara pendakian Semeru sebelumnya dilakukan pada November 30 November 2020, dikarenakan peningkatan aktivitas Gunung yang memiliki tinggi 3.676 di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Ilustrasi pendakian Gunung Semeru Foto: Shutter stock
Saat itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meletus dan mengeluarkan guguran lava pijar, dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter. Akibat peningkatan aktivitas tersebut, ratusan warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, harus mengungi.
Pendakian Gunung Semeru baru dibuka oleh Balai Besar taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) pada 1 Oktober 2020, di tengah pandemi COVID-19. Saat itu, pendakian Semeru baru setelah ditutup selama kurang lebih satu tahun, akibat kebakaran hutan pada 2019 dan munculnya pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).