Peneliti Ungkap Pola Perjalanan Wisatawan di Indonesia dari Tahun ke Tahun

28 Desember 2023 10:12 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan di pantai. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan di pantai. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiket.com berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar webinar nasional bertajuk "Tourism Industry Roadmap in 2024-2029; Challenges and Potential of Sustainable Tourism", beberapa waktu lalu. Acara ini memberikan pemaparan data riset hasil sinergi kedua belah pihak terkait tren industri pariwisata.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, terungkap pula pola perjalanan wisatawan Nusantara dan juga wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia. Hal itu disampaikan langsung oleh Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Addin Maulana.
Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa saat memberikan sambutan dalam webinar "Tourism Industry Roadmap in 2024-2029, Challenges and Potential of Sustainable Tourism" pada Rabu (13/12/2023). Foto: tiket.com
"Saya pastikan datanya bisa mencerminkan kondisi nasional pariwisata Indonesia. Dengan model korelasi sederhana, ternyata datanya bisa menggambarkan perilaku wisatawan Nusantara, bahkan wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia, dan juga perkembangan industri akomodasi yang ada di Indonesia," ungkap Addin, saat ditemui kumparan di Wisma Barito Pacific II, Rabu (13/12).
Diambil dari tahun 2021 hingga Juni 2023 ini, data ini diharapkan Addin dapat memudahkan industri dan pelaku pariwisata untuk membuat strategi ke depan, guna menjajaki tantangan yang akan datang di industri pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu pariwisata itu sektor yang dinamis dan sangat sensitif terhadap isu kesehatan, keamanan itu pasti sangat sensitif. Oleh karena itu, diperlukan salah satu upaya untuk membuka kurang lebih data-data yang ada, agar kita semua bisa tahu posisi kita di mana dan bagaimana harus bertindak," ungkap Addin.
Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Addin Maulana, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam webinar. Foto: tiket.com
Menyusul hasil sinergi data yang diperoleh dari kerja sama antara tiket.com dan Kemenparekraf RI, terungkap bahwa industri pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2023.
Pada tahun 2023, industri pariwisata Indonesia terus tumbuh pesat dengan capaian positif yang mencolok. Menurut Kemenparekraf RI, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) per Juli 2023 mencapai 6,31 juta, atau lebih besar sekitar 197 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penerimaan devisa dari sektor pariwisata pun meningkat secara signifikan, mencapai 6,08 mmiliardolar Amerika pada Semester I 2023, meningkat 237 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini juga disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
“Jumlah wisatawan mancanegara meningkat sangat signifikan dari tahun 2023, dengan pertama kalinya menembus ke angka sekitar 11-11,5 juta wisatawan. Terlebih lagi, Bank Indonesia juga mencatat bahwa nilai devisa pariwisata sebagai jasa perjalanan sudah menyumbang lebih dari hampir 7 miliar dolar Amerika di tahun 2022," ungkap Sandiaga.
"Selain itu, kami juga melihat bahwa tantangan di tahun 2023 yang berhasil kita lalui adalah situasi kondisi ekonomi global, perubahan tourist behavior, kondisi geopolitik, perubahan daya beli masyarakat, perubahan teknologi, serta green opportunity," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, seperti apa pola perjalanan wisatawan di Indonesia dan yang masuk ke Indonesia? Berikut ulasannya.

Perlilaku Perjalanan Wisatawan Nusantara

Pengguna Pesawat Terbang

Ilustrasi penumpang pesawat. Foto: wichayada suwanachun/Shutterstock
Addin mengatakan, perilaku wisatawan Nusantara dengan perilaku orang yang berwisata dengan tiket.com yang menggunakan pesawat terbang memiliki kemiripan. Dalam hal ini, ia menghitung perjalanan wisatawan secara round trip atau bolak-balik.
"Yang saya gunakan ini tidak semuanya, tapi hanya yang bersifat round trip. Kenapa round trip? Karena yang kita hitung adalah perjalanan wisatawan Nusantara. Definisi perjalanan itu sendiri dari destinasi, kembali ke destinasi," ujarnya.
Ditemukan pula adanya peningkatan perjalanan wisatawan yang menggunakan pesawat terbang, khususnya di momen-momen libur Nasional, seperti Idul Fitri atau Lebaran.
"Di tahun 2022, di mana posisi Idul Fitri atau Lebaran biasanya berada, umumnya data terdahulu wisatawan Nusantara itu meningkat. Pada momen Idul Fitri, liburan sekolah dan momen Nataru," ujar Addin.
ADVERTISEMENT

Lama Tinggal Wisatawan

Ilustrasi wisatawan yang sedang traveling di tengah pandemi Foto: Dok. Pegipegi
Lalu, temuan menarik lainnya adalah adanya peningkatan pada quality tourism, yaitu durasi tinggal wisatawan di destinasi lebih lama, sehingga menciptakan perputaran ekonomi lebih tinggi. Hal ini terjadi di destinasi Papua, Bali, Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Kalau kita lihat data 2022 identik dengan data BPS untuk wisatawan Nusantara. Lama tinggalnya mirip persis, lama tinggal tertinggi itu terjadi saat momen libur Lebaran" papar Addin.
Lama perjalanan paling tinggi menurutnya adalah setelah liburan Nataru dan sekolah di bulan Juli.
"Kalau kita lihat lama perjalanan untuk pelaku maskapai penerbangan lebih tinggi dari rata-rata nasional 2,5 hari, dengan pesawat 5,7 hari di tahun 2023 ini," ungkapnya.
Mengacu pada hasil riset dan data terkait pola wisata di Destinasi Super Prioritas (DSP), ditemukan bahwa wisatawan yang mengunjungi DSP punya tendensi untuk tinggal lebih lama di destinasi tersebut. Oleh sebab itu, destinasi tersebut memiliki potensi ekonomi yang bisa dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data, provinsi DSP yang paling banyak didatangi adalah Yogyakarta, Jawa Tengah, NTT, dan NTB. Temuan fakta menarik lainnya adalah terkait booking tiket atraksi wisata dan event. Untuk atraksi wisata, Jakarta menempati urutan pertama sebagai destinasi yang paling banyak dikunjungi, diikuti oleh Bali, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Waktu Pemesanan Tiket Pesawat

Ilustrasi tiket pesawat. Foto: Studio_G/shutterstock
Dalam pemaparan berikutnya, Addin menjelaskan bahwa orang Indonesia biasanya memilih memesan tiket pesawat di bulan yang sama ketika ia bepergian.
"Orang Indonesia kalau pesan tiket pesawat untuk liburan biasanya di bulan yang sama juga dia memesan. Mungkin search-nya di bulan-bulan sebelumnya, tapi pesan tiketnya itu 0 atau pada bulan yang sama saat boarding (keberangkatan)," tutur Addin.
"Menariknya, ditemukan fakta bahwa harga penerbangan saat ini dilihat dari rata-rata, semakin ke timur Indonesia semakin mahal. Hal ini tentu jadi konsen para pelaku wisata bahwa kita perlu biaya saat berwisata," lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Pemesanan Hotel

Ilustrasi keluarga yang menginap di hotel. Foto: Rawpixel.com/Shutterstock
Akomodasi (hotel) juga mengalami peningkatan pemesanan 172 persen dan juga diikuti lama tinggal, yang didorong tarif harga kamar yang lebih rendah dibandingkan sejak tahun 2021.
Pola lain yang ditemukan juga adanya kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan berkelompok, bila dibandingkan di 2021 saat pandemi di mana wisatawan melakukan perjalanan individual.

Wisatawan Mancanegara

Wisatawan di Bali. Foto: Kemenparekraf
Wisatawan mancanegara juga mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan, yakni sebesar 6,7 persen, dibandingkan 2021 saat masih pandemi. Asal negara para wisatawan tersebut paling tinggi berasal dari Eropa, diikuti oleh Amerika, serta Asia wilayah Timur Tengah dan Pasifik.
Di tahun 2023, terjadi pertumbuhan yang signifikan pada perilaku wisatawan dalam menggunakan moda transportasi, di mana pesawat mengalami peningkatan lebih dari 70 persen, dan kereta api mengalami kenaikan lebih dari 20 persen, bila dibandingkan di 2021 saat masih pandemi.
ADVERTISEMENT