Penerbangan Tanpa Tujuan Dianggap Jadi Tren Pariwisata Paling 'Bodoh' di 2020

22 Desember 2020 7:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Qantas Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seperti banyak industri, pandemi COVID-19 memaksa industri penerbangan untuk beradaptasi pada tahun 2020. Hampir seluruh negara menutup perbatasan mereka, sehingga pelaku pariwisata mulai memasarkan perjalanan virtual.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat banyak maskapai penerbangan meluncurkan beragam inovasi untuk menarik hati penumpang agar kembali melakukan penerbangan.
Untuk mencapai hal tersebut, sejumlah maskapai meluncurkan program 'flights to nowhere' alias terbang ke antah berantah. Sering disebut penerbangan ke mana saja, program ini persis seperti apa yang banyak orang bayangkan.
Pesawat EVA Air Foto: Shutter Stock
Dilansir Insider, penumpang akan mendapatkan pengalaman di bandara dan pesawat secara keseluruhan. Namun, alih-alih mendarat di tujuan baru pada akhir penerbangan, penumpang justru akan tiba di bandara yang sama dengan bandara awal keberangkatan.
Mungkin terdengar aneh, tiket yang dibanderol cukup mahal ini menjadi program pariwisata di bidang penerbangan yang cukup digandrungi wisatawan yang rindu traveling. Saking populernya, tiket penerbangan tanpa tujuan ini terjual habis dalam hitungan menit.
ADVERTISEMENT
Penerbangan wisata Qantas Airlines misalnya. Maskapai ini berhasil menjual seluruh tiketnya hanya dalam waktu 10 menit pada bulan September lalu dengan rute penerbangan di sekitar Australia saja. Ini menjadikannya sebagai salah satu penerbangan dengan penjualan tercepat dalam sejarah maskapai.
Maskapai Asal Taiwan, EVA Air Foto: Shutter Stock
Selain Qantas, maskapai All Nippon Airways juga menawarkan pengalaman yang sama. Tercatat, lebih dari 50 ribu orang memesan kursi pada penerbangan Agustus lalu.
Sementara itu, 300 kursi untuk penerbangan bertema Hello Kitty dengan EVA Air di Taiwan dengan cepat terjual setelah maskapai tersebut mengumumkan penerbangan itu pada Agustus lalu.
Namun, meskipun laku di pasaran, penerbangan tanpa tujuan ini tetap menuai pro dan kontra. Sebagian orang merasa heran dengan tempat yang sempit di pesawat, risiko terpapar COVID-19, dan pemborosan sumber daya alam, mengapa masih banyak orang yang tertarik dengan program ini.
Pesawat Eva Air bertema Hello Kitty. Foto: Shutter Stock
Hal inilah yang membuat akhirnya penerbangan tanpa tujuan dianggap sebagai tren paling 'bodoh' dan 'aneh' di tahun 2020. Walau begitu, maskapai melakukan pembelaan seperti yang diungkapkan Eva Air, bahwa penerbangan tanpa tujuan akan membantu pilot mempertahankan lisensi mereka.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, para pramugari juga tetap bisa menjaga keahlian mereka. Dan yang paling penting, pesawat tetap beroperasi.
Sedangkan dari sisi penumpang, penerbangan tanpa tujuan dapat mengobati kerinduan mereka terhadap pengalaman bepergian. Sementara yang lainnya mengatakan bahwa mereka merindukan sajian makanan dan minuman dalam penerbangan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).