Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pengamat Aviasi Berharap Emisi Karbon Bisa Berkurang di Dunia Penerbangan
3 Oktober 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Berbagai maskapai kini tengah berupaya mengurangi emisi karbon dalam penerbangan mereka, tak terkecuali Pelita Air . Guna mengurangi jejak karbon pesawat, Pelita Air bersama Pertamina Foundation merilis program "Benih dari Langit". Program ini dicanangkan sebagai bentuk konsistennya untuk berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
Pengamat transportasi udara, Gerry Soejatman, menyambut baik program yang dihadirkan untuk mengurangi emisi karbon, khususnya yang disebabkan oleh maskapai penerbangan.
"Ini ide bagus dan butuh dipublikasi lebih banyak lagi, dan seharusnya lebih banyak lagi airline Indonesia melakukan ini. Mudah-mudahan bisa lanjut ke opsi penumpang beli CO2 offset untuk perjalanan mereka," ujar Gerry, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Melalui aku X miliknya @GerryS, Gerry menyebutkan bahwa kontribusi penerbangan dalam emisi karbon CO2 global sebesar 2,5 persen. Hal ini menjadi salah satu yang sangat diperhatikan oleh dunia penerbangan.
"Ya, mudah-mudahan donasi 2 pohon bisa menyerap total 40 kg per tahun, jadi setelah mature, 10 tahun kemudian CO2 emission saya ke offset," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, emisi karbon pesawat udara merupakan kontributor utama dalam perubahan iklim global melalui proses pembakaran bahan bakar aviasi. Untuk itu, Pelita Air juga kini tengah melakukan berbagai inovasi sebagai bentuk Green Operating Procedure dalam setiap penerbangan.
Di sisi lain, traveler yang ingin ikut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon bisa mengunjungi website Pelita Air, yaitu https://benihdarilangit.pelita-air.com/. Traveler bisa berdonasi minimal Rp 50 ribu, yang setara dengan satu pohon dan menyerap 25-40 kg CO2, atau setara mengurangi polusi perjalanan mobil sepanjang 100 km.