Penuh Kerlap-kerlip, Yuk, Intip Museum Emas di Bogota, Kolombia

15 April 2020 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu kerajinan peninggalan Suku Inca yang terbuat dari emas Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kerajinan peninggalan Suku Inca yang terbuat dari emas Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Emas sejak lama menjadi benda yang kerap dijadikan sebagai perhiasan dan berharga sangat tinggi. Bahkan, perhiasan kadang juga menjadi aksesoris untuk mempercantik penampilan bagi para wanita.
ADVERTISEMENT
Namun, jauh sebelumnya, perhiasan ternyata juga memiliki sejarah yang panjang dan bahkan menjadi sebuah karya seni. Sejarah panjang model perhiasan inilah yang coba ingin ditampilkan dan disampaikan oleh museum emas di Bogota, Kolombia.
Bernama Museo del Oro atau Museum Emas, museum ini menyimpan berbagai koleksi kerajinan yang semuanya terbuat dari emas.
Wisatawan yang tengah melihat-lihat koleksi museum Foto: Shutter Stock
Dilansir Lonely Planet, Museo del Oro merupakan salah satu museum paling penting di Kolombia, karena menampilkan koleksi kerajinan emas dari masa pra-Hispanik (sekitar abad ke-5 hingga 15 dalam sistem kalender Iberia). Museum ini setidaknya menyimpan lebih dari 55 ribu keping emas dalam berbagai bentuk pada masa Kekaisaran Inca yang hidup 500 tahun lalu, bahkan era sebelumnya.
Kepingan-kepingan perhiasan emas yang berkilauan ini dipamerkan bersama-sama dengan benda-benda bersejarah lainnya, seperti tekstil, tembikar, kayu dan juga benda-benda arkeologis lainnya. Kepingan-kepingan emas tersebut ternyata menceritakan tentang peradaban masyarakat lokal yang ada di Amerika Selatan sebelum mereka berhubungan negara Eropa.
Wisatawan yang tengah melihat-lihat koleksi museum Foto: Shutter Stock
Bahkan, sejarahnya, penduduk asli Amerika Selatan memang dikenal kaya akan emas dan perak. Mereka telah melakukan penambangan di lembah Andes selama ribuan tahun.
ADVERTISEMENT
Emas-emas hasil penambangan kemudian dibuat sebagai perhiasan dengan pengerjaan yang detail dan bagus. Selain sebagai perhiasan, mereka membuat peralatan untuk keperluan upacara sebagai perwujudan pengorbanan kepada dewa-dewa atau sebagai tanda status sosial.
Bahkan, kamu bisa menemukan perhiasan dalam berbagai bentuk, seperti cincin, gelang, bahkan patung-patung yang terbuat dari emas.
Koleksi yang ada di museum emas di Bogota, Kolombia Foto: Shutter Stock
Namun, ketika Spanyol datang, ribuan perhiasan dan barang-barang dari emas tersebut disita. Sehingga yang tersisa hanyalah perhiasan yang disimpan secara rahasia di makam-makam atau di situs suci.
Barang-barang itu kini bisa disaksikan langsung di museum emas ini. Museo del Oro sendiri terbagi menjadi beberapa lantai, di lantai pertama kamu akan disuguhkan dengan berbagai koleksi perhiasan.
Wisatawan yang tengah melihat benda koleksi yang dipamerkan di museum Foto: Shutter Stock
Sementara di lantai dua, kamu bisa menyaksikan koleksi emas-emas tersebut berdasarkan wilayah yang ada di Amerika Selatan. Bahkan, di sini kamu bisa menemukan banyak patung hewan yang terbuat dari emas, seperti jaguar, katak, elang, hingga patung manusia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di lantai tiga, menawarkan ruang pameran yang menjelaskan bagaimana emas menjadi benda wajib yang digunakan sebagai acara-acara dan ritual tertentu.
Salah satu kerajinan peninggalan Suku Inca yang terbuat dari emas Foto: Shutter Stock
Koleksinya paling mahal di museum ini adalah Muisca Raft yang ditemukan pada tahun 1886 di sebuah gua di Kolombia. Dengan panjang 10 inci, perhiasan yang terbuat dari emas ini menggambarkan seorang kepala suku yang berdiri di rakit yang dikelilingi oleh para pendayung.
Benda seberat 287 gram ini merupakan benda yang digunakan dalam sebuah upacara di El Dorado, kota dengan kekayaan yang tak terbayangkan.
Beberapa orang meyakini bahwa masih ada harta karun yang lebih besar yang tersimpan jauh di sekitar pegunungan Suku Inca yang menunggu untuk ditemukan. Sebab, Spanyol tampaknya tak berhasil menyita seluruh emas dan harta milik Suku Inca.
ADVERTISEMENT
Buat yang ingin menyaksikan berbagai koleksi museum, kamu perlu merogoh sekitar 70 dolar AS atau Rp 1 juta, sudah termasuk dengan seorang pemandu.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!