Penumpang Bikin Onar di pesawat, Pramugari Ini Alami Trauma Kembali Bekerja

2 Juli 2021 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi Pesawat Jet2. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi Pesawat Jet2. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus kekerasan penumpang pesawat terhadap awak kabin terus terjadi. Baru-baru ini seorang penumpang pesawat menerima hukuman penjara setelah menimbulkan ancaman keselamatan dan kekerasan terhadap pramugari.
ADVERTISEMENT
Dilansir Insider, ia harus dikunci di dalam toilet pesawat karena membuat onar di dalam kabin. Pria bernama David Lauriston, dari Lesmahagow di Skotlandia itu sudah diadili di Pengadilan Mahkota Manchester, Inggris, awal pekan lalu dan dikenai hukuman penjara selama 20 bulan.
Kejadian itu terjadi dalam rute penerbangan dari Galsgow ke Bodrum, Turki. Sebelumnya, Lauriston melakukan penghinaan terhadap pasangan asal Irlandia dengan menyebut 'Fenian b******ds' kepada mereka.
Ilustrasi penumpang mengambil barang dari kabin penyimpanan saat hendak keluar pesawat Foto: Shutter Stock
Kata tersebut merupakan hinaan yang mengacu pada gerakan republik Irlandia abad ke-19. Jaksa Megan Tollitt, mengatakan kepada pengadilan bahwa pria berusia 39 tahun itu semakin 'brutal' dengan meninju awak kabin.
"Dia berusaha mendorong awak kabin melewatinya," kata Tollitt.
Terdakwa berulang kali menunjuk wajah korban dan mendorongnya di bahu. Tollitt mengatakan terdakwa kemudian mengancam akan menggigit seorang pramugari saat dia menunjuk ke arahnya.
ADVERTISEMENT
Awak kabin dan pilot pun memutuskan untuk mengalihkan pesawat ke Bandara Manchester, karena risiko keselamatan yang ditimbulkan oleh Lauriston. Namun, perilaku agresif terdakwa terus berlanjut.
Setelah Lauriston menunjukkan bahwa dia perlu menggunakan toilet, awak kabin menguncinya di dalam. Tapi dia mulai menendang bagian bawah pintu.
"Awak kabin kemudian membersihkan tiga kursi di bagian belakang pesawat. Mereka mengarahkannya ke kursi dan dia terus melakukan kekerasan termasuk kata-kata makian terhadap staf. Dia menyebut salah satunya 'pelacur dan sapi'," ucap Tollitt.
ilustrasi penumpang pesawat Foto: shutterstock
"Ketika staf mencoba untuk menahannya secara fisik menggunakan tali pengikat, dia meraih syal leher seorang awak kabin dan meninju sisi kanan wajahnya sebelum kemudian diikat," lanjutnya.
Setelah insiden tersebut, seluruh awak kabin yang bertugas dalam penerbangan tersebut diliburkan. Dalam sebuah pernyataan, awak kabin menyebut bahwa mereka tidak pernah mengalami tindakan kekerasan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, mereka menyebut bahwa tindakan tersebut menimbulkan trauma untuk kembali bekerja. Pramugari yang tidak disebutkan namanya itu juga menyebut bahwa ia mengalami trauma mengingat tangisan dan ekspresi ketakutan penumpang.
''Saya tidak akan pernah melupakan anak-anak yang menangis dan ekspresi ketakutan di wajah penumpang," tutur salah seorang pramugari yang merasa trauma dengan kejadian tersebut.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).