news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Per 1 Agustus Jumlah Kunjungan di TN Komodo Dibatasi, Maksimal 292 Ribu Orang

27 Juni 2022 12:18 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Jasa Ekosistem. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Jasa Ekosistem. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo bakal dibatasi per 1 Agustus 2022 mendatang. Hal ini dilakukan seiring terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke taman nasional yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Ahli Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan Sekitarnya, Dr. Irman Firmansyah, menjelaskan setelah dilakukan pengkajian mendalam bersama para peneliti, Taman Nasional Komodo diperkirakan tidak akan mampu membendung jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat setiap tahunnya.
"Kalau kita lihat ini akan mulai mengalami tekanan pada tahun 2024. Dilihat data proyeksi (kunjungan wisatawan) dari tahun 2013, perilaku kunjungan wisatawan sebelum turun (karena pandemi) ini akan mengikuti grafik normalnya. Nah, artinya pada tahun 2029 ini sudah mencapai 429 ribu kunjungan, kemudian tahun 2045, 480 ribu," ujar Irman dalam acara konferensi pers Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Jasa Ekosistem, di Gedung Manggala Wanabakti, Senin (27/6).
Taman Nasional Komodo, NTT. Foto: Shutter Stock
Sementara itu Kepala Taman Nasional Komodo, Lukita Awang, menambahkan, hal ini dibuktikan dengan tren wisatawan yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan catatan TN Komodo, sejak tahun 2016 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 107.711 orang, kemudian tahun 2017 naik lagi menjadi 125.069 dan tahun 2018 tercatat 159.217 wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Tren wisatawan ke komodo meningkat terus setiap tahunnya. Meski sempat mengalami penurunan saat pandemi, jumlah wisatawan sudah mulai mengalami peningkatan," ujar Lukita saat memberikan pemaparan.
Lebih lanjut, jika hal ini dibiarkan tentu akan mengancam habitat hewan eksotis tersebut. Untuk itu, menurutnya, perlu dilakukan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan ke TN Komodo.
Irman mengatakan berdasarkan kajian yang sebelumnya dilakukan, jumlah kunjungan wisatawan ke taman nasional tersebut idealnya maksimal sekitar 5 persen dari total luas keseluruhan taman nasional.
Ketua Tim Ahli Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan Sekitarnya, Dr. Irman Firmansyah. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"Batas ideal tim peneliti kami kurang lebih dari 5 persen, yaitu 215 ribu dan batas maksimal tertinggi adalah 292 ribu kunjungan," ungkapnya.
Selain melindungi habitat komodo, pembatasan jumlah kunjungan tersebut tentunya akan berdampak pada sektor ekonomi. Meski demikian, kerugian yang dialami pemerintah tentu akan lebih besar jika pembatasan tidak dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Jika tanpa pembatasan, nilai jasa ekosistem yang hilang mencapai hampir Rp11,1 triliun. Sedangkan, jika dilakukan pembatasan nilai manfaat jasa ekosistem yang hilang hanya Rp10,39 miliar," ungkapnya.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, saat memberikan keterangan resmi di Konferensi Pers Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Jasa Ekosistem di Gedung Manggala Wanabakti, Senin (27/6/2022). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Ia menjelaskan nilai manfaat ekonomi yang didapat juga lebih besar jika nantinya pembatasan di TN Komodo diberlakukan.
"Nilai manfaatnya Rp113,77 miliar dan nilai manfaat di luar kunjungan Rp751,62 miliar,"
Dirinya menambahkan bahwa saat ini mindset atau pola pikir wisatawan yang harus diubah.
"Yang ke TN komodo melihat kehidupan liar bukan binatangnya. Kalau mau lihat komodo saja silakan ke kebun binatang. Ini yang jadi mindset-nya. Yang ingin kita lihat adalah kehidupan liarnya," ungkapnya.

Dibatasi Mulai 1 Agustus 2022

Proyeksi jumlah kunjungan wisatawan di Taman Nasional Komodo. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi, Carolina Noge, mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi pembatasan jumlah kunjungan di TN Komodo.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah dengan mempersiapkan manajemen jumlah kunjungan di pintu masuk menuju TN Komodo.
"Kami sedang melakukan testing-testing untuk sistem manajemen kunjungan dan sebagainya di Labuan Bajo menuju kawasan TN Komodo. Untuk biaya konservasi berdasarkan rekomendasi hasil perhitungan dari daya dukung dan daya tampung berbasis ekosistem range-nya dari 2,9 juta sampai 5,8 juta," kata Carolina Noge.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, saat memberikan keterangan resmi di Konferensi Pers Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Jasa Ekosistem di Gedung Manggala Wanabakti, Senin (27/6/2022). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"Maka biaya konservasi kita masih menghitung komponennya biaya yang diberlakukan Rp3,750 juta per orang per tahun dan dilakukan secara kolektif maksimal 4 orang," paparnya.
Di sisi lain, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, mengatakan bahwa pembatasan jumlah kunjungan ke TN Komodo bukanlah sebagai salah satu cara untuk melarang wisatawan datang ke sana. Akan tetapi, hal tersebut dilakukan untuk melindungi kehidupan yang ada di sekitarnya khususnya hewan endemik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pembatasan ini bukan pembatasan supaya orang tidak datang tetapi pembatasan wisata konservasi alam. Bukan pembatasan untuk pergi melihat komodo atau wisata biasa. Ini wisata yang luar biasa. Wisata lestari, alamnya lestari, lingkungannya juga lestari dan binatangnya," pungkasnya