news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Perizinan untuk Wisata Nomadik Kini Gratis di Kabupaten Bandung

5 Agustus 2018 12:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisata nomadik di Bandung (Foto: Kemenpar)
zoom-in-whitePerbesar
Wisata nomadik di Bandung (Foto: Kemenpar)
ADVERTISEMENT
Bandung memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, terutama di Bandung Barat. Mulai dari hutan, danau, gunung, hingga perkebunan, terhampar cantik dan menarik dikunjungi wisatawan. Wisata nomadik atau amenitas yang bisa berpindah-pindah seperti glamping (glamour camping), dianggap cocok oleh Kementerian Pariwisata untuk mengakomodasi wisatawan di Bandung.
ADVERTISEMENT
Ide itu disambut baik oleh Pemkab Bandung. Demi memudahkan pengusaha sektor pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung siap memberikan rekomendasi dan izin membangun wisata nomadik secara gratis.
“Ini telah kami buktikan ketika pengusaha membangun Glamping Lakeside Rancabali, Ciwidey. Kami beri izin gratis. Tanpa uang untuk sebatang rokok pun,” kata Agus Firman Zaeni, Kadisparbud Bandung, berdasarkan keterangan resmi yang diterima kumparanTRAVEL.
Wisata nomadik di Bandung (Foto: Kemenpar)
zoom-in-whitePerbesar
Wisata nomadik di Bandung (Foto: Kemenpar)
Meski gratis, Agus menyatakan pengusaha wisata nomadik tetap harus bekerja sama dengan pengelola lahan yaitu Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD).
“Kami siap membantu pengusaha untuk memanfaatkan potensi alam tersebut menjadi obyek wisata yang menarik tetapi tetap mengedepankan konservasi alam dan mensejahterakan masyarakat setempat,” imbuh Agus.
ADVERTISEMENT
Retribusi dan uang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) memang tidak masuk ke pemkab Bandung akibat penggratisan izin tersebut. Namun manfaat ekonomi yang dirasakan warga setempat lebih besar berkat meningkatnya lapangan kerja di sektor pariwisata dan belanja wisatawan.
Wisata nomadik di Bandung (Foto: Kemenpar)
zoom-in-whitePerbesar
Wisata nomadik di Bandung (Foto: Kemenpar)
Kemudahan perizinan membangun wisata nomadik diamini oleh pengelola Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey Lutfi Naufal. Lutfi mengatakan, rekomendasi yang diberikan oleh Disparbud Bandung sangat membantu dalam kelancaran usaha pariwisatanya.
“Kami menjadi mudah menyakinkan Perhutani dan PTPN dalam mengelola glamping di lahan mereka. Yang penting, konsepnya jelas dengan mengutamakan konsep pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat. Di Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey yang kami mulai sejak 2016 ini banyak memperkerjakan keluarga karyawan perkebunan,” jelas Lutfi Naufal.
ADVERTISEMENT
Wisata nomadik memang menjadi salah satu program unggulan Kemenpar. Program itu terus dikembangkan di sejumlah destinasi unggulan di Tanah Air seperti  Bali, Lombok, Jawa Barat, dan Belitung.
“Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai nomadic tourism memiliki nilai ekonomi tinggi dan treatment-nya juga relatif mudah sehingga menarik para pelaku industri pariwisata. Konsep ini cepat memberikan keuntungan komersial,” papar Kepala Biro Komunikasi Publik Guntur Sakti.