Perketat Protokol Kesehatan, Sumbar Bentuk 30 Objek Wisata Adaptif COVID-19

31 Agustus 2020 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesona Lembah Harau, Payakumbuh, Sumatera Barat. Foto: Dok. Instagram @raysfather
zoom-in-whitePerbesar
Pesona Lembah Harau, Payakumbuh, Sumatera Barat. Foto: Dok. Instagram @raysfather
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah membentuk 30 objek wisata adaptif COVID-19. Nantinya, 30 destinasi wisata itu akan menerapkan protokol kesehatan secara tegas dan ketat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial mengatakan, 30 objek wisata adaptif COVID-19 tersebut berada di 18 kabupaten atau kota di provinsi setempat. Dengan rincian yaitu Kebun Binatang dan Panorama (Bukittinggi), Pantai Air Manis (Padang), Pantai Gandoriah, Pantai Kata, Angso Duo (Pariaman), PDIKM (Padang panjang), Museum Goedang Ransoem, Taman Satwa Kandi (Sawahlunto), Pulau belibis, Agro Wisata Sawah Solok, Agro Wisata Payo (Solok), dan Ngalau Indah (Payakumbuh).
Suasana Jam Gadang di Bukittingi, Sumatera Barat. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Kemudian Kawasan Mandeh, Pantai Carocok (Pesisir Selatan), Istano Basa Pagaruyung (Tanah Datar), Lembah Harau, Kapalo banda (Limapuluh Kota), Alahan Panjang Resort, Desa Wisata Tabek, Kampung Jawi-jawi, Pemandian Aia Angek Bukit Kili (Kabupaten Solok), Linggai Park (Agam), kolam renang, geopark informatio center (Sijunjung).
Lalu Desa Wisata Pantai Mapadegat (Mentawai), kawasan kebun teh liki (Solok Selatan), Pantai Sasak (Pasaman Barat), Bukit Burung Surga (Dharmasraya), LA Rafting (Padangpariaman). Novrial menjelaskan bahwa puluhan tempat wisata tersebut merupakan tempat wisata yang dikelola oleh Perusda atau pihak ketiga.
ADVERTISEMENT
"Para pengunjung yang tidak mengikuti protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker, tidak bisa masuk. Jarak antar pengunjung di dalam objek wisata pun diatur," kata Novrial sebagaimana dilansir Antara.
Kerajaan Pagaruyung, Sumatera / Istana "Istano Basa". Foto: flickr
Selain itu, lanjutnya, operasional objek wisata tersebut disesuaikan dengan waktu kerja layanan kesehatan. Pemprov Sumbar juga mengklaim pariwisata di daerah setempat terus menggeliat sejak berlakunya masa normal baru (new normal) hingga akhir Agustus saat ini.
"Pariwisata di Sumbar terus menggeliat, mulai dari kunjungan destinasi wisata, tingkat hunian hotel, dan beroperasinya rumah makan dan tempat hiburan," kata Novrial.
Ia mengatakan, dari sisi kunjungan destinasi wisata, sejumlah objek wisata andalan di Sumbar mulai ramai dikunjungi seperti Pantai Padang, Pantai Air Manis, Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, Bukittinggi, Pariaman, dan lainnya.
Air Terjun Lembah Anai di Sumatera Barat Foto: Flickr/broto hartanto
Pihaknya bersama pemerintah kabupaten atau kota lain terus berupaya mendongkrak kembali sektor pariwisata di daerah setempat, dengan catatan tetap memperhatikan pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.
ADVERTISEMENT
Beberapa langkah yang dilakukan Dinas Pariwisata Sumbar adalah menggencarkan promosi berbasis virtual lewat media sosial dalam upaya mengenalkan sekaligus menjaga citra destinasi wisata agar tetap diingat masyarakat.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).