Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Disadari atau tidak, saat ini ada beberapa negara yang sudah hilang dari peta dunia. Banyak sebab negara-negara tersebut bubar atau runtuh, tapi mayoritas di antaranya disebabkan oleh konflik dalam negeri dan peperangan.
Dilansir dari Far And Wide, berikut kumparan rangkum tujuh negara yang dulu pernah ada, tapi kini hilang dari peta.
1. Yugoslavia
Yugoslavia merupakan negara yang keberadaanya telah hilang dari peta. Negara pecahan dari Austro-Hungaria ini dulunya berada di daerah Balkan, tepatnya di tenggara Eropa.
Berdiri dari tahun 1918-2003, Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah beberapa kali berganti sistem kenegaraan yaitu, kerajaan dan republik.
Tak sampai di situ, negara yang beribu kota di Belgrade ini juga telah beberapa kali berganti nama, dari Federal Demokratik Yugoslavia, Republik Rakyat Yugoslavia, hingga Republik Federal Sosialis.
ADVERTISEMENT
Setelah Perang Dunia II, awalnya Yugoslavia terdiri dari enam negara yang bergabung menjadi satu, yakni Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro dan Republik Makedonia. Namun, satu persatu negara-negara tersebut memerdekakan diri.
Slovenia, Kroasia dan Macedonia, menjadi negara pertama yang keluar dari Yugoslavia pada tahun 1991. Kemudian dilanjutkan oleh Bosnia-Herzegovina pada tahun 1992.
Sedangkan dua negara yang tersisa, yakni Serbia dan Montenegro kemudian membentuk Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992.
Yugoslavia sempat membentuk ulang negaranya dari dua negara yang tersisa, yaitu Serbia dan Montenegro. Sayangnya, kedua negara tersebut akhirnya pecah pada tahun 2006 dan menjadi negara yang berdiri sendiri.
2. Cekoslovakia
Selanjutnya Cekoslovakia menjadi negara yang telah hilang dari peta dunia. Negara ini sendiri awalnya terbentuk pada 1918 atau akhir Perang Dunia I.
ADVERTISEMENT
Cekoslovakia terdiri dari tiga negara yang menjadi satu yaitu Bohemia, Moravia dan Slovakial.
Pada bulan Maret 1939 Cekoslovakia diduduki oleh Jerman, dan lenyap dari peta. Pascaperang Dunia II negara tersebut diduduki oleh Uni Soviet, yang mengubahnya menjadi negara anggota Uni Soviet, sampai runtuhnya negara itu pada tahun 1991.
Saat Soviet runtuh, Cekoslovakia pun akhirnya terpecah menjadi dua bagian, yaitu Republik Ceko di bagian barat dan negara Slovakia di timur.
3. Jerman Barat dan Jerman Timur
Setelah Perang Dunia II, Jerman terbagi menjadi dua negara merdeka, yaitu Jerman Timur yang diduduki oleh Soviet dan Jerman Barat oleh Amerika Serikat. Pada tahun 1961, berdirinya tembok pemisah, yaitu Tembok Berlin dianggap sebagai simbol konflik global yang kuat.
ADVERTISEMENT
Butuh waktu hampir 30 tahun sampai tembok itu akhirnya ditiadakan, tepatnya pada tahun 1990 ketika penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur yang menandai berakhirnya perang dingin.
Runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1990 akhirnya menjadi titik balik penting bergabungnya kembali Jerman menjadi sebuah negara yang utuh. Hal itu pula menandakan berakhirnya Jerman Barat dan Jerman Timur.
4. Sikkim
Sikkim menjadi salah satu negara yang mungkin sangat asing di telinga kita. Tapi, negara yang terletak di Pegunungan Himalaya ini pernah berdiri dan menjadi sebuah negara.
Negara ini diperkirakan berdiri pada 1948 dan dipimpin oleh seorang Raja-Imam Buddha yang dikenal sebagai Chogyal. Sayangnya, negara ini tak bertahan lama setelah konflik yang terjadi pada tahun 1973.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1975, monarki digulingkan oleh rakyat. Referendum yang dikeluarkan pada tahun yang sama membuat Sikkim harus mengubah kedaulatan negaranya. Referendum tersebut memutuskan Sikkim untuk bergabung menjadi negara bagian di India.
5. Prussia
Selanjutnya, Prussia merupakan negara yang juga telah hilang dari peta. Negara yang berbentuk kerajaan ini pernah ada dan eksis hingga tahun 1947.
Negara Prussia ini meliputi daratan di Eropa tengah dan timur, termasuk Jerman, Polandia, Belgia, Denmark, hingga Lithuania.
Negara ini dulu dipimpin oleh Raja Romawi Frederick II. Saat itu, Prussia menjadi sebuah kerajaan yang cukup berpengaruh pada abad ke-18, tetapi mulai kehilangan wilayah pada abad ke-19.
Namun, Prussia harus takluk di bawah Jerman hingga akhirnya kekaisaran Prussia dihapuskan setelah Perang Dunia I. Nama Prussia pun dihapus dari peta dunia selamanya.
ADVERTISEMENT
Keturunan monarki Prussia tetap membawa gelarnya sampai mati. Misalnya, Pangeran Georg Friedrich Ferdinand dari Prussia adalah kepala keluarga mantan penguasa saat ini.
6. Basutoland
Basutoland yang dipimpin oleh Raja Mosheshoe I ini merupakan negara yang kini hilang dari peta.
Hal ini terjadi ketika Raja Moshoeshoe I meminta bantuan Inggris dalam melawan penjajah di abad ke-19. Hanya saja pada tahun 1868, Basutoland kemudian menjadi bagian koloni Inggris.
Kerajaan ini tetap utuh selama 100 tahun hingga akhirnya memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1966 dan kemudian dikenal dengan Lesotho.
Kini, Lesotho sendiri menjadi sebuah negara monarki konstitusional. Uniknya lagi, Lesotho merupakan satu dari tiga negara di dunia yang wilayahnya dikelilingi oleh negara lain atau yang dikenal dengan negara enklave.
ADVERTISEMENT
7. Ceylon
Terakhir, Ceylon merupakan sebuah negara yang kini keberadaannya juga telah hilang dari peta. Sejarah pulau ini sendiri awalnya dimulai ketika Suku Sinhala tiba pada abad ke-6.
Kelompok tersebut hidup dengan damai di pulau itu hingga akhirnya kerajaan Tamil menguasai pulau tersebut. Setelah dikuasai kerajaan Tamil, Ceylon juga pernah diduduki oleh negara lain, seperti Portugis dan Belanda, hingga akhirnya Inggris pada tahun 1796.
Ceylon baru benar-benar merdeka pada tahun 1948, hingga akhirnya kemudian pada tahun 1972 negara tersebut berganti nama menjadi Sri Lanka.
Nama Sri Lanka sendiri memiliki makna "Pulau yang bagus dan juga indah" yang dikenal hingga sekarang.
Karena sejarahnya tersebut membuat Sri Lanka menjadi salah satu negara dengan budaya paling beragam di dunia. Setidaknya ada tiga bahasa yang masih digunakan di Sri Lanka, yaitu bahasa Sinhala, Tamil, dan juga Inggris.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Live Update