Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pertama Kali dalam Sejarah, Pesawat Airbus Berhasil Mendarat di Antartika
24 November 2021 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sebuah pesawat Airbus A340 berhasil mendarat di Antartika untuk pertama kalinya dalam sejarah. Penerbangan tersebut dilakukan oleh HiFly, maskapai penerbangan charter yang berbasis di Portugis.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN Travel, pesawat Hi Gly 801 berhasil mendarat di Benua Biru, setelah sebelumnya melakukan perjalanan dari Cape Town, Afrika Selatan, pada Selasa (2/11) lalu. Pesawat tersebut ditugaskan oleh Wolf's Fang, sebuah kamp petualangan mewah di benua paling selatan di dunia.
Adapun, dalam penerbangan ini mereka membawa persediaan yang sangat dibutuhkan ke resor. Wolf's Fang adalah proyek baru dari perusahaan pariwisata Antartika White Desert.
Penerbangan Hi Fly 801 ke Antartika
Dalam penerbangan ini, pesawat Hi Fly 801 dipimpin oleh Kapten Carlos Mirpuri, yang juga wakil presiden Hi Fly. Mirpuri juga memimpin perjalanan sebaliknya dari Antartika ke Cape Town dengan Hi Fly 802.
Secara keseluruhan, penerbangan pergi pulang (PP) Cape Town-Antartika, ditambah pemberhentian singkat di Antartika untuk menurunkan muatan, memakan waktu sekitar tiga jam dengan menempuh jarak 2.500 mil laut. Pesawat berhasil mendarat di sebuah landasan es biru di properti Wolf's Fang, yang juga ditetapkan sebagai bandara C Level--meski secara teknis bukan bandara.
Hal ini pun membuat pihak maskapai hanya memilih kru yang sudah ahli di bidangnya masing-masing, karena kondisinya yang menantang.
ADVERTISEMENT
"Semakin dingin semakin baik," Mipuri menjelaskan di log kaptennya.
"Grooving diukir di sepanjang landasan dengan peralatan khusus, dan setelah dibersihkan dan diukir, kami mendapatkan koefisien pengereman yang memadai; landasan sepanjang 3.000 meter, mendarat dan menghentikan A340 seberat itu di lapangan terbang itu tidak akan menjadi masalah," ujarnya.
Meskipun 'es biru' di Antartika sangatlah indah, hal ini juga dapat mengkhawatirkan bagi pilot, karena memantulkan cahaya yang menyilaukan.
"Refleksi cahaya pada es sangatlah luar biasa, dan kacamata yang tepat dapat membantu Anda menyesuaikan penglihatan antara lanskap dan instrumentasi," tutur Mipuri.
Penerbangan Pertama ke Antartika
Penerbangan pertama yang tercatat ke Antartika adalah monoplane Lockheed Vega 1 pada tahun 1928 yang dikemudikan oleh George Hubert Wilkins, seorang pilot dan penjelajah militer Australia.
ADVERTISEMENT
Wilkins lepas landas dari Deception Island di South Shetland Islands.
Proyek ini didanai oleh William Randolph Hearst, seorang pengusaha kaya raya di bidang penerbitan asal Amerika.
Penerbangan eksplorasi singkat seperti ini bisa membantu para ilmuwan dan pembuat peta mendapatkan informasi penting tentang topografi Antartika.
Sampai hari ini, tidak ada bandara di "Benua Putih", tetapi ada 50 landasan pacu.
Australia dan Afrika Selatan hanyalah dua dari sekian banyak negara yang telah melakukan perjalanan dengan misi tertentu ke Antartika.
Menurut laporan Simple Flying, beberapa negara juga tercatat telah melakukan penerbangan ke Benua Biru.
Stasiun penelitian Rusia di Antartika menyelenggarakan setengah lusin penerbangan uji coba ke landasan es biru setinggi 914 meter, antara 2019 dan 2020. Penerbangan uji coba itu juga dilakukan oleh pesawat berbadan lebar.
ADVERTISEMENT
Karena sebagian besar orang pergi ke Antartika melalui kapal, melihat pendaratan A340 di landasan es tentu saja sangat dramatis dan bukan tidak mungkin akan ada lebih banyak pesawat komersil yang mendarat di sana di waktu yang akan datang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)