Pertama Kali Mendaki Kawah Ijen? Yuk, Simak 5 Tips Ini

25 Desember 2019 13:18 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan berfoto di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan berfoto di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kawah Ijen menjadi salah satu destinasi yang wajib kamu sambangi saat berlibur di Banyuwangi. Selain pesona blue fire atau api birunya yang eksotis, Ijen juga terkenal akan panorama sunrise-nya yang menggoda.
ADVERTISEMENT
Tak heran jika, kawah dengan ketinggian 2.799 mdpl ini selalu berhasil membuat jatuh hati wisatawan baik lokal maupun mancanegara. 
Tapi, sebelum kamu berkunjung ke Kawah Ijen, ada baiknya kamu menyimak tips ini.
1. Mempersiapkan fisik
Ilustrasi Olahraga. Foto: Shutter Stock
Meski Ijen punya jalur pendakian yang tak terlalu sulit, kamu tetap perlu mempersiapkan fisik sebelum mendaki. Sebab, sebelum mencapai puncaknya setidaknya harus trekking sekitar 3,5 km dengan waktu 2 jam bahkan lebih, tergantung kondisi fisik pendaki.
Menurut salah satu guide Kawah Ijen, Dedy, bagi para pendaki setidaknya perlu mempersiapkan kondisi fisik yang prima.
“Untuk persiapan pendakian itu yang baik satu bulan sebelum pendakian melakukan olahraga dan seminggu sebelumnya istirahat,” ujar Dedy ketika berbincang dengan kumparan beberapa waktu lalu di Kawah Ijen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut salah satu travel influencer bernama Annisa Malati, persiapan fisik juga bergantung dengan gunung yang akan didaki.
“Tergantung gunung yang akan kita daki, fisik kita juga harus dilatih sebelumnya. Misalnya, olahraga kecil atau pernapasan,” ujar Anisa.
2. Perlengkapan pendakian yang memadai
Ilustrasi tas gunung. Foto: Pixabay
Selain fisik, persiapan lain yang tak kalah penting adalah dari segi perlengkapan pendakian. Mulai dari bagian kepala hingga kaki, semuanya harus diperhatikan. 
Karena medan Kawah Ijen yang berbeda-beda mulai dari landai hingga yang menanjak diperlukan sepatu gunung dengan sol yang kuat. 
“Jaket berbahan parasut agar tidak masuk angin ke tubuh kita dan menggunakan tutup kepala untuk menghindari dingin,” kata Dedy.
Sementara itu, karena Kawah Ijen merupakan salah satu gunung dengan kawah yang masih aktif. Wisatawan juga harus mengenakan masker gas untuk mengantisipasi asap belerang yang bisa datang secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
“Perlu dibawa juga masker biasa untuk antisipasi debu dan sarung tangan juga perlu untuk menghangatkan tubuh. Kalau bisa lebih lengkap itu akan sangat membantu,” imbuh Dedy.
3. Waktu terbaik mengunjungi Ijen
Pemandagan di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Buat kamu yang ingin berkunjung ke Ijen, kamu juga perlu memperhatikan waktu pendakianmu. Bagi kamu yang ingin menikmati panorama sunrise, direkomendasikan untuk berkunjung di bulan April hingga Oktober.
Sunrise bagusnya di bulan April-Oktober, karena posisi matahari ada di sebelah kanan Gunung Ijen, kita bisa melihat sunrise yang bagus,” ungkap Dedy.
Sementara itu, Dedy pun menambahkan jika wisatawan ingin menikmati pesona api biru, awal musim kemarau menjadi waktu terbaik untuk melihat fenomena tersebut.
“Kalau mau lihat blue fire yang bagus itu di awal musim kemarau, di bulan Juni-Agustus,” imbuh Dedy.
ADVERTISEMENT
4. Hindari peak season
Tenda-tenda para pendaki di sekitar puncak gunung Foto: Pixabay
Sama seperti destinasi wisata lainnya, Ijen menjadi salah satu tempat favorit wisatawan. Beberapa lalu, di media sosial, sempat ramai tentang video yang memperlihatkan kemacetan di Ijen.
Oleh sebab itu, kamu sebaiknya menghindari peak season jika ingin mendaki dengan nyaman.
“Biasanya, untuk ke Ijen itu di weekend pasti banyak, yang paling banyak mendekati tahun baru dan hari libur,” ujar Dedy.
5. Mengenakan pakaian yang nyaman
Ilustrasi pendaki gunung Foto: Shutter Stock
Terakhir, kamu harus menyiapkan outfit mendaki terbaikmu. Tapi, kamu juga harus mengutamakan kenyamananmu, ya, dengan menghindari pakaian berbahan jeans.
“Kalau mendaki gunung jangan menggunakan jeans, karena akan semakin dingin dan langkah semakin berat, dan kalau terjatuh bisa lebih fatal dari celana biasa,” ungkap Annisa.
ADVERTISEMENT
Annisa juga mengatakan, kamu setidaknya tidak terlalu membawa banyak barang. Apalagi, mendaki gunung dengan waktu pendakian dalam sehari saja, seperti Ijen.
“Tergantung gunung yang mana yang mau kita daki, kalau gunung yang kita naiki lalu turun lagi, jangan bawa tas yang terlalu besar. Dan siapkan perbekalan secukupnya,” ujar Annisa.
Gimana, siap mendaki ke puncak Kawah Ijen?