Pesona Ternate dan Tidore, Pulau Kembar Maluku Utara yang Kaya Sejarah

18 Oktober 2018 14:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lanskap Danau Laguna, Pulau Maitara, dan Tidore dari Ternate (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Lanskap Danau Laguna, Pulau Maitara, dan Tidore dari Ternate (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Maluku Utara, sebuah provinsi di timur Indonesia menyimpan pesona alam khas Nusantara yang menakjubkan. Mulai dari keindahan alam yang belum banyak disentuh, kisah sejarah, hingga keramahtamahan penduduknya bisa membuatmu lupa diri, bahkan enggan pulang.
ADVERTISEMENT
Ternate dan Tidore misalnya, dua pulau dengan bentuk yang hampir identik tersebut bisa kamu jadikan sebagai lokasi wisata liburan selanjutnya. Berada di barat Pulau Halmahera, Ternate dan Tidore dulunya menjadi lokasi idaman bagi penjajah saat mencari rempah-rempah di Indonesia.
Meski sering kali dijuluki sebagai pulau kembar, Ternate dan Tidore adalah dua wilayah yang berbeda. Letaknya yang berhadapan di atas Laut Maluku membuat kedua tempat ini memiliki berbagai potensi wisata yang pastinya bukan hanya harus tahu, tapi juga kamu nikmati.
Baik yang berasal dari alam, maupun sisa perjalanan kisah manusia yang hidup dan pernah bernaung di tanahnya, yang kemudian menjadi sejarah tak terlupakan.
Pantai Sulamadaha, Maluku Utara (Foto: Flickr / Satria Dian Irama)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Sulamadaha, Maluku Utara (Foto: Flickr / Satria Dian Irama)
Mulai dari benteng bersejarah Tolukko dan Kalamata yang dibangun oleh bangsa Portugis, Fort Oranje buatan Belanda, Danau Laguna yang Instagramable, Pantai Kastela dengan sunset-nya yang ikonik, hingga situs batuan hasil letusan Gunung Gamalama, Batu Angus.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga danau air tawar Tolire yang tercipta dari legenda kisah cinta terlarang antara ayah pada anaknya. Kemudian ada Pantai Sulamadaha berpasir hitam berkilau yang miliki pemandangan eksotis, lengkap dengan teluknya yang biasa dijuluki sebagai Hol Sulamadaha.
Hol Sulamadaha merupakan teluk yang berisi taman laut dengan berbagai spesies ikan berwarna-warni dan menggemaskan, sangat cocok bagi kamu yang senang snorkeling maupun diving.
Pantai Kastela dengan sunsetnya yang indah (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Kastela dengan sunsetnya yang indah (Foto: Shutter Stock)
Nama pulau Ternate berasal dari Tarinata, yang berarti keras dan kasar. Meski begitu, karakter masyarakatnya ternyata jauh dari kata kasar, penduduk Ternate dikenal sangat ramah dan suka bercanda.
Pernah menjadi ibu kota bagi Maluku Utara, Ternate memiliki bentuk tata kota bergaya Eropa yang dibawa oleh para penjajah asal Eropa, Portugis, Spanyol, dan Belanda. Hal ini karena Ternate merupakan kota pelabuhan yang sering dijadikan sebagai tempat berlabuh para pendatang.
ADVERTISEMENT
Memiliki luas sekitar 542.736 kilometer persegi, Ternate terdiri dari delapan pulau, yaitu Moti, Mayau, Ternate, Mayau, Tifori, Maka, Mano, dan Gurida.
Bangunan di Ternate yang bergaya Eropa (not cover) (Foto: Flickr/Dindo Mojica)
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan di Ternate yang bergaya Eropa (not cover) (Foto: Flickr/Dindo Mojica)
Jika Ternate didominasi oleh Gunung Gamalama, Tidore didominasi Gunung Kie Matubu. Gunung Kie Matubu merupakan gunung tertinggi di Maluku Utara sekaligus salah satu destinasi wisata andalan bumi rempah.
Meski perjalanan pendakian Gunung Kie Matubu menguras lelah dan emosi, di puncaknya nanti lelahmu akan terbayar. Karena panoramanya alamnya yang mempesona dan menyuguhkan pemandangan dari atas ketinggian 1.730 mdpl yang memanjakan mata.
Tak hanya itu, di lereng gunung kamu bisa menyambangi Desa Gura Bunga yang berhias bunga dalam berbagai warna.
Bukan pecinta gunung? Tenang saja, di Tidore kamu bisa berkunjung ke hunian milik lumba-lumba di Pulau Mare. Di sana kamu bisa melihat ikan-ikan cantik itu beraktivitas dan melompat di sekitar permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Kamu juga bisa berkunjung ke Pulau Maitara, sebuah pulau dengan lanskap pegunungan hijau yang pernah terpampang di lembar pecahan Rp 1000.
Ilustrasi lumba-lumba (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lumba-lumba (Foto: Pixabay)
Sebelum akhirnya menjadi bagian dari Provinsi Maluku Utara, Ternate dan Tidore awalnya berupa kerajaan yang berbentuk kesultanan. Kedua kerajaan ini memiliki pengaruh yang kuat dan wilayah kekuasaan yang luas.
Kesultanan Ternate dan Tidore juga memiliki andil yang kuat dalam menghadapi kekuatan asing yang mencoba menguasai Maluku. Sayang, kedua kesultanan itu akhirnya bersaing sengit memperebutkan wilayah kekuasaan di Maluku melalui perdagangan.
Kesultanan Ternate di masa lalu (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kesultanan Ternate di masa lalu (Foto: Wikimedia Commons)
Meski persaingan ini membantu perkembangan ekonomi penduduk setempat dan membantu perkembangan agama Islam di wilayah Maluku Utara, Ternate dan Tidore akhirnya terpecah akibat politik adu domba Spanyol dan Portugis.
ADVERTISEMENT
Walau sempat bersatu kembali, sayangnya kedua kerajaan itu pecah akibat kedatangan VOC yang dibawa oleh Belanda.
Hingga saat ini, sisa kejayaan Kesultanan Ternate dan Tidore masih bisa kamu temukan di Maluku Utara. Beberapa situs sejarah yang bisa kamu sambangi untuk mengenang kehebatan kedua kerajaan milik Indonesia tersebut adalah Istana Sultan Ternate, Keraton Tidore, Makam Sultan Baabulah, dan Benteng Tore.
Bagaimana, siap menjelajah lorong waktu di Ternate dan Tidore?