Petualangan Seru Menyusuri Gua Mammoth di Australia Barat

15 Oktober 2019 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pintu masuk Gua mammoth Margaret River. Foto: Ahmad Romadoni
zoom-in-whitePerbesar
Pintu masuk Gua mammoth Margaret River. Foto: Ahmad Romadoni
ADVERTISEMENT
Menyatu dengan alam bisa jadi alternatif saat berwisata, terutama bagi kamu yang ingin mencari ketenangan. Di Australia Barat, ada surga tersembunyi bagi kamu yang suka dengan alam dan segala petualangan seru yang menyertainya.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, kumparan mendapat kesempatan menapaki surga di kawasan Margaret River, South West Australia. Margaret River sendiri merupakan salah satu wilayah yang berjarak 200 km atau 2,5 jam perjalanan darat dari Perth. Kali ini, selama perjalanan, kumparan bergabung bersama Tourism Western Australia.
Petualangan bisa dimulai dengan menyusuri hutan Boranup. Tidak dengan berjalan kaki, namun menaiki Quad Bike. Quad Bike merupakan kendaraan mirip dengan ATV di Indonesia. Bedanya, Quad Bike berbahan bakar listrik sehingga ramah lingkungan.
Kumpulan stalaktit dan stalagmit sudah menyambut di depan pintu masuk Gua Mammoth. Foto: Ahmad Romadoni
Saat itu kami dipandu oleh Gerry, dari Eco Adventure Margaret River. Dia pula yang mendesain Quad Bike hingga bisa dinikmati untuk menyusuri hutan.
Untuk bisa mengendarai Quad Bike, wisatawan harus memiliki surat izin mengemudi atau SIM. Bila tak punya, kamu bisa menjadi penumpang atau dibonceng oleh orang yang memiliki SIM.
ADVERTISEMENT
Selama mengendarai Quad Bike, kami harus mengenakan helm yang sudah disediakan. Bisa juga menggunakan kacamata khusus seperti kacamata yang digunakan untuk naik motor trail.
Mammoth Cave, Australia Barat Foto: Shutter Stock
Penyusuran hutan dimulai, tepat pukul 09.21 waktu setempat. Udara di Margaret River saat kumparan berada di sana memang tak menentu. Normalnya, pada September atau musim semi, suhu udara dapat mencapai 16-23 derajat. Tapi, hujan bisa saja turun kapan saja. Jadi disarankan untuk mengenakan jaket.
Kembali ke perjalanan. Saat itu Quad Bike yang saya naiki menyusuri jalan tanah selebar tiga meter. Semakin ke dalam hutan, jalan semakin sempit dan hanya bisa dilalui satu Quad Bike.
Aliran air sungai yang masih mengalir membelah Gua Mammoth. Foto: Ahmad Romadoni
Sepanjang perjalanan, pepohonan tinggi jadi pemandangan utama. Berbagai jenis wildflowers juga mulai bermekaran. Tempat ini akan semakin menunjukan keindahannya apabila musim panas tiba.
ADVERTISEMENT
"Di sini dulu ada gua, tapi sekarang sudah tak bisa lagi diakses," kata Gerry di sela perjalanan.
Gerry membawa kami ke titik paling tinggi dalam perjalanan ini. Sesampainya di lokasi setelah 40 menit perjalanan, pemandangan laut lepas Samudra Hindia, indah sekali.
Tetesan air yang membentuk stalaktit seperti air mengalir. Foto: Ahmad Romadoni
Dari titik ini, terlihat hamparan hutan dengan taburan wildflowers yang mulai bermekaran. Birunya laut pun menambah indah pemandangan di sini.
10 menit menikmati pemandangan ini--termasuk ke toilet dan berfoto--perjalanan dilanjutkan. Kini Quad Bike mengarah turun dan lagi-lagi menyusuri hutan belantara. Tak terasa satu jam sudah perjalanan ini berlalu.
Menyusuri hutan dengan Quad Bike baru awal. Petualangan yang sesungguhnya pun berlanjut yaitu menuju ke Mammoth Cave. Gua ini menyimpan 10.000 lebih fosil hewan purbakala.
Salah satu kolom, pertemuan antara stalaktit dan stalagmit yang terbentuk dari akar pohon. Foto: Ahmad Romadoni
Menariknya dari perjalanan ini adalah kami diberi sebuah alat khusus berbentuk mirip ponsel yang tersambung dengan ponsel. Alat inilah yang menjadi guide sepanjang perjalanan.
ADVERTISEMENT
Cara kerjanya mudah. Di setiap sudut gua, akan ada angka yang menjelaskan tempat itu. Tinggal pencet angka di alat itu sesuai dengan angka pada petunjuk yang ada di dalam gua.
Salah satu kolom, pertemuan antara stalaktit dan stalagmit yang terbentuk dari akar pohon (tanpa senter). Foto: Ahmad Romadoni
Selain itu, wisatawan hanya boleh membawa kamera tanpa tripod, monopod, atau tongsis. Selama di dalam, tak boleh menyentuh sedikitpun stalaktit atau stalagmit.
"Menyentuh stalagmit atau stalaktit akan mematikan pertumbuhannya," kata Attraction Business Coordinator, Mandy McLauchlan.
Tetesan air yang membentuk stalaktit seperti air mengalir. Foto: Ahmad Romadoni
Panjang titian kayu di Mammoth Cave mencapai 900 meter. Sepanjang perjalanan, stalaktit dan stalagmit dengan berbagai bentuk yang indah akan memanjakan mata.
Ada pula pertemuan stalaktit dan stalagmit yang biasa disebut kolom. Momen pertemuan ini bisa terjadi puluhan bahkan ratusan tahun karena stalaktit dan stalagmit terbentuk dari tetesan air.
Tangga menuju sisi lain Gua Mammoth. Foto: Ahmad Romadoni
Aliran sungai juga masih terjaga di sini. Di salah satu sisinya, terdapat fosil Jawbone, salah satu hewan purbakala yang sudah punah. Tak hanya itu, ada satu stalaktit berbentuk mirip belalai gajah yang sangat indah.
ADVERTISEMENT
"Stalaktit ini terbentuk dari batang pohon. Mungkin tinggi pohon ini mencapai 60 meter ke atas," tambah dia.
Stalaktit menghiasi Gua Mammoth. Foto: Ahmad Romadoni
Tak terasa sudah satu jam perjalanan. Keluar dari gua, pemandangan tak kalah cantik. Hamparan pohon dan wildflowers yang baru bermekaran seakan menyapa kami dan menjadi penutup petualangan kami menyusuri Gua Mammoth.