PPN Naik 12%, Kunjungan Wisatawan ke Jateng Ditargetkan Capai 60 Juta Orang

12 Desember 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Agung Hariyadi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Agung Hariyadi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah bisa mencapai 60 juta orang pada 2025. Pemprov Jawa Tengah optimistis bisa memenuhi target tersebut meski ada kenaikan PPN 12 persen pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Agung Hariyadi, mengatakan sejak Januari hingga Desember tahun ini sudah ada 45,9 juta wisatawan yang bertandang ke Jawa Tengah.
"Untuk tahun depan 2025 kami targetkan ada kunjungan 60 juta wisatawan. Kita juga akan fokus menjadikan Pulau Karimunjawa, Jepara dan daerah Jawa Tengah bagian selatan sebagai pintu masuk Jawa Tengah," kata Agung, Kamis (12/12).
Ilustrasi wisatawan nusantara. Foto: Dok. Kemenparekraf
Menurutnya, Karimunjawa dan bagian selatan Jawa Tengah seperti Geopark di daerah Kebumen belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas terutama dari wisatawan mancanegara. Sehingga pihaknya akan memberikan perhatian lebih di dua tempat ini.
"Kita juga akan mengusahakan penerbangan langsung ke Karimunjawa, karena sekarang masih pesawat carter dari Susi Air. Tapi nanti April 2025 akan ada maskapai yang akan direct langsung dari Halim Jakarta ke Karimunjawa dan dari Jogja ke Karimunjawa. Itu kapasitasnya 70 penumpang," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Meski mematok target kunjungan wisatawan yang sangat tinggi di tengah rencana kenaikan PPP 12 persen dan pemotongan perjalanan dinas, pihaknya masih optimistis kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah bisa mencapai 60 juta orang setahun.
Ilustrasi rambu-rambu penunjuk jalan di Kota Solo. Foto: Shutterstock
"Saya kira wisata sudah menjadi kebutuhan pokok ya, kalau melihat kehidupan masyarakat sekarang justru masyarakat buruh relaksasi ya. Sehingga wisata ini masih sangat punya pasar, daya belinya juga masih ada," tegas dia.
Apalagi, lanjut dia, pada tahun 2025 ada 250 lebih event pariwisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota mulai seni pertunjukan, tradisi, karnaval, hingga arak-arakan.
Wisatawan memakai skuter listik atau otopet untuk berkeliling di kawasan Keraton Surakarta Hadiningrat Solo, Jawa Tengah, Sabtu (1/1/2022). Foto: Maulana Surya/kumparan
Mulai dari Grebeg Sudiro di Solo, Solo Menari, Festival gunung Slamet Ke-7 di Purbalingga, Solo Keroncong Festival, dan Java Ballon Attraction di Wonosobo.
ADVERTISEMENT
Kemudian Festival Arak-Arakan Cheng Ho di Semarang, Dieng Culture Festival XIV di Banjarnegara, Moro Borobudur, Festival Kota Lama Semarang, dan Internasional Mask Festival di Solo.
"Ini merupakan top 10 event pariwisata di Jawa Tengah pada tahun 2025," kata Agung.
Reporter: Intan Alliva Khansa