Pramugari Ini Ungkap Pakaian yang Bisa Bikin Penumpang Dikeluarkan dari Pesawat

13 Mei 2025 9:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pramugari Swedia Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pramugari Swedia Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Fashion atau urusan berpakaian memang jadi urusan pribadi, tapi tidak saat terbang. Seorang mantan pramugari sekaligus YouTuber, Barbara Bacilieri alias Barbie Bac, membocorkan aturan tak tertulis soal berpakaian yang bisa menentukan apakah kamu diizinkan ikut terbang, atau justru diturunkan dari pesawat sebelum lepas landas.
ADVERTISEMENT
"Maskapai biasanya tidak akan memberi tahu secara langsung, tapi sebenarnya ada ‘hidden dresscode’ yang berlaku," ujar Bacilieri, seperti dilansir New York Post.
"Melanggarnya bisa membuatmu ditolak naik pesawat, tertahan di pos keamanan, atau lebih buruk lagi--berisiko dalam situasi darurat," lanjutnya.
YouTuber dengan lebih dari 2,6 juta subscriber tersebut rutin membagikan tips soal perjalanan udara, termasuk panduan berpakaian yang aman dan pantas selama penerbangan.

Sepatu Hak Tinggi Bisa Bahayakan Evakuasi

Ilustrasi Ibu Hamil Pakai Sepatu Hak Tinggi. Foto: Shutterstock
Salah satu larangan utama yang disorot Bacilieri adalah sepatu hak tinggi. Dalam kondisi darurat, sepatu jenis ini dapat merusak evacuation slide (perosotan darurat) yang digunakan untuk evakuasi cepat dari pesawat.
"Sepatu berhak atau sepatu boots tebal bisa menusuk dan merusak perosotan. Jika itu terjadi, perosotan bisa kehilangan udara atau kolaps—dan itu bisa berakibat fatal," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sepatu, aksesori logam seperti perhiasan besar atau sabuk berukuran besar juga bisa memberikan efek serupa.

Pakaian Terlalu Terbuka? Berisiko Luka Saat Evakuasi

Seorang penumpang pesawat tengah menyalakan fitur Airplane Mode Foto: Shutterstock
Meski terlihat modis di media sosial, pakaian minim seperti rok mini, hot pants, dan crop top bisa menjadi malapetaka saat terjadi evakuasi.
"Perosotan darurat itu kasar. Kulitmu bisa lecet atau terbakar jika terlalu banyak terekspos," ujarnya.
Tak kalah mengejutkan, Bacilieri juga mengingatkan soal risiko mengenakan legging. Sebagian besar bahan legging ternyata mudah terbakar, dan bisa meleleh ke kulit jika terjadi insiden kebakaran di pesawat.
"Dalam kecelakaan pesawat yang bisa diselamatkan, pakaian berbahan sintetis seperti legging justru bisa memperparah luka bakar," kata spesialis keselamatan penerbangan Christine Negroni, dalam wawancara terpisah dengan HuffPost.
ADVERTISEMENT

Berpakaian Menyerupai Awak Bisa Picu Kepanikan

Ilustrasi pramugari. Foto: Shutterstock
Bacilieri juga menyebutkan bahwa mengenakan kostum pilot atau pramugari untuk sekadar iseng atau foto-foto bisa menyebabkan kebingungan di tengah situasi genting.
"Kalau terjadi darurat, kru asli bisa kesulitan mengkoordinasikan evakuasi, karena ada orang lain yang terlihat seperti mereka," katanya.
"Baru-baru ini ada dua penumpang perempuan yang dikeluarkan dari pesawat karena mengenakan crop top, padahal mereka hanya melepas sweater karena kepanasan," tambahnya.
Saat mereka meminta kejelasan soal aturan berpakaian, keduanya justru diturunkan dari pesawat tanpa pengembalian dana.

Pakaian Apa yang Sebaiknya Dipakai?

Ilustrasi penumpang pesawat. Foto: wichayada suwanachun/Shutterstock
Menurut Bacilieri, pakaian terbaik untuk terbang adalah kombinasi kenyamanan dan kesiapan. Ia menyarankan memakai sneakers, celana longgar atau stretch, jaket ringan, dan pakaian yang layak untuk situasi darurat.
ADVERTISEMENT
"Kamu harus tampil nyaman, tapi juga seolah-olah siap di-upgrade ke kelas bisnis kapan saja," ujarnya.
Jadi, sebelum memilih OOTD untuk terbang berikutnya, pastikan pakaianmu tak hanya modis, tapi juga aman dan pantas. Karena siapa sangka, penampilan bisa menentukan apakah kamu ikut terbang atau tertinggal di bandara.