Prediksi Daftar Negara Paling Berbahaya di 2020 versi Travel Risk Map

28 November 2019 9:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mata Air Panas Blue Lagoon di Islandia Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Mata Air Panas Blue Lagoon di Islandia Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Aspek keamanan menjadi salah satu hal yang diprioritaskan traveler ketika ingin jalan-jalan ke destinasi impian. Sebab kamu pastinya tak mau, dong, mendapat kejadian kurang menyenangkan seperti dirampok, jatuh sakit karena terjangkit virus tertentu, atau bahkan kehilangan nyawa saat berada di negeri orang.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, keamanan menjadi faktor penentu yang penting bagi daerah wisata. Semakin aman daerah tersebut, pastinya akan semakin banyak pula wisatawan yang datang. Lihat saja Jepang, Singapura, dan negara-negara di benua Eropa lainnya.
Ilustrasi memotret patung Liberty di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
Nah, bagi kamu yang berencana traveling pada 2020 mendatang, ada baiknya kamu mengecek tingkat keamanan destinasi tujuan kamu tersebut melalui Travel Risk Map. Travel Risk Map merupakan prediksi terbaru dari perusahaan jasa keamanan perjalanan International SOS yang berisi daftar negara teraman dan paling berbahaya.
Daftar tersebut disusun berdasarkan penilaian terhadap risiko kesehatan dan keamanan perjalanan. Termasuk adanya wabah atau penyakit menular dan kekerasan politik yang tengah melanda di negara tersebut.
Ada lima kategori risiko keamanan yang digunakan untuk mengklasifikasikan negara-negara di dunia. Lima kategori tersebut antara lain tidak berisiko, rendah, sedang, tinggi, dan juga ekstrem.
Warga melihat puing-puing di lokasi ledakan di kantor distrik Hawlwadag di Mogadishu, Somalia, Minggu (2/9). Foto: Reuters/Feisal Omar
Dari prediksi tersebut ditemukan bahwa ada beberapa negara yang diprediksi sebagai kawasan berbahaya. Negara-negara tersebut adalah Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Suriah, Sudan, Yaman, sebagian kawasan Irak, Libia, dan Somalia.
ADVERTISEMENT
Delapan negara tersebut digambarkan dengan warna merah di dalam peta dan dilengkapi dengan simbol E yang berarti ekstrem. Sementara, warna merah merupakan representasi dari tingginya risiko traveler jatuh sakit di daerah tersebut karena minimnya fasilitas kesehatan.
Ada pula beberapa negara yang dianggap masuk ke dalam kategori campuran. Sebab ada satu kategori saja dianggap tak cukup untuk mewakiliki kondisi keamanan di daerah atau negara tersebut. Misalnya seperti di Meksiko, Kolombia, dan Mauritania.
Demonstran saat unjuk rasa di Plaza de Bolivar, Bogota, Kolombia. Foto: REUTERS / Luisa Gonzalez
Karena itu, sebelum kamu bepergian ke sana, ada baiknya kamu mencari tahu secara detail apa saja yang dibutuhkan dan dipersiapkan ketika hendak menyambangi daerah tersebut. Sementara itu, negara-negara Nordik dianggap sebagai kawasan paling aman untuk traveling.
ADVERTISEMENT
Dalam peta prediksi yang dirilisnya, negara-negara Nordik seperti Finlandia, Islandia, Norwegia dan Greenland. Keempat negara tersebut diberi predikat simbol i yang berarti Insignificant Travel Security Risk. Kategori tersebut berisi negara-negara dengan tingkat kriminalitas yang sangat kecil dan bahkan hampir tidak ada.
Layanan transportasi yang dihadirkan juga memiliki standar yang sangat baik, keamanan dan keselamatan yang terjamin, juga nihilnya kejahatan terhadap traveler. Baik dalam bentuk rasisme atau tindak kriminal lainnya.
Copenhagen, Denmark Foto: Shutter Stock
Tak hanya negara Nordik, ada pula beberapa negara Eropa yang masuk dalam kategori ini. Seperti Swiss, Denmark, Luxembourg, Liechtenstein, San Marino, Monako, Andorra, Slovenia dan masih banyak lagi. Untuk negara-negara populer seperti Inggris, Amerika, Jerman, Polandia, Swedia, Jepang, Australia, Maladewa, masuk dalam kategori L atau Low Travel Security Risk.
ADVERTISEMENT
Low Travel Security Risk mengindikasikan bahwa negara-negara tersebut memiliki tingkat kriminalitas yang rendah, tetapi lebih tinggi dari negara-negara yang berada dalam kategori i. Lalu, di mana Indonesia? Indonesia bersama dengan negara-negara lainnya seperti Filipina, Myanmar, Laos, dan Bangladesh berada dalam kategori M (Medium Travel Security Risk).
Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Kategori Medium Travel Security Risk diberikan bagi negara-negara yang mengalami kerusuhan politik berkala, demonstrasi, pemberontakan dan atau aksi terorisme yang terjadi secara sporadis, sehingga traveler bisa saja terkena dampak dari kejadian-kejadian tersebut. Kapasitas layanan keamanan dan infrastruktur juga terhitung bervariasi.
Meski terkesan tak baik, Indonesia masih berada dalam posisi yang 'aman' jika dibandingkan dengan Venezuela yang kini berada dalam kategori H (High Travel Security Risk) bersama dengan sebagian kawasan Kongo, Meksiko, dan Kolombia.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya, simak infografik di bawah berikut, ya.
Negara paling berbahaya untuk traveler, dari sisi kesehatan hingga keamanan Foto: Argy Pradypta/kumparan