Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Prioritaskan yang Belum Pernah Haji, Arab Saudi Larang Anak-anak Berhaji di 2025
16 Februari 2025 10:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Times of India, anak-anak tidak diizinkan berhaji untuk memastikan keselamatan mereka dari risiko terjebak dalam kerumunan besar, dan memfasilitasi pengalaman haji yang lebih lancar.
Kementerian menekankan bahwa anak-anak dapat menghadapi bahaya yang signifikan selama haji, karena kerumunan yang besar dan berpotensi menimbulkan kondisi yang berbahaya.
Tak hanya itu, Pemerintah Arab Saudi juga ini lebih memprioritaskan jemaah yang belum pernah berhaji untuk mengikuti haji di 2025.
"Hal ini untuk memberikan kesempatan kepada sebanyak mungkin umat Islam melakukan perjalanan suci, setidaknya sekali seumur hidup mereka," ujar Pemerintah Arab Saudi.
Warga negara dan penduduk asli Arab Saudi juga kini dapat secara resmi mendaftar haji 2025 melalui aplikasi Nusuk atau situs web resmi mereka. Menurut peraturan baru, masyarakat Arab Saudi harus memverifikasi detail biodata dan teman perjalanan mereka selama mengikuti haji.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Terbaru Terkait Visa Arab Saudi
Sebelumnya, Arab Saudi memperketat kebijakan visa mereka yang mempengaruhi traveler dari 14 negara, termasuk Indonesia. Secara khusus, Pemerintah Arab Saudi telah membatasi visa multiple entry, yang berdampak pada bisnis, pariwisata, dan kunjungan keluarga.
Dilansir Saudi Visa Office, aturan kebijakan visa baru ini sudah berlaku sejak 1 Februari 2025 lalu. Sebelumnya, traveler dari 14 negara tersebut dapat memperoleh visa multiple entry selama satu tahun.
Namun, sekarang mereka hanya dapat menerima visa single entry yang berlaku selama 30 hari. Aturan ini berlaku untuk visa wisatawan, visa bisnis, dan visa keluarga. Sementara visa haji, umrah, diplomatik, atau visa tinggal tidak mengalami perubahan.
Adapun 14 negara yang terpengaruh kebijakan visa baru ini adalah traveler dari Aljazair, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Indonesia, Irak, Yordania, Maroko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Tunisia, dan Yaman.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan mengapa Pemerintah Arab Saudi memberlakukan kebijakan terbaru untuk visa multiple entry. Kekhawatiran utama adalah partisipasi haji yang tidak sah.
Banyak traveler memasuki Arab Saudi menggunakan visa multiple entry, tetapi tetap tinggal secara ilegal untuk melakukan haji. Akibatnya, hal ini menyebabkan kepadatan jemaah, dan risiko keselamatan.