Proses Pembangunan Piramida di Mesir yang Bikin Penasaran

5 Januari 2019 12:58 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Piramida, Giza, Mesir (Foto: dok : Pixels)
zoom-in-whitePerbesar
Piramida, Giza, Mesir (Foto: dok : Pixels)
ADVERTISEMENT
Mesir merupakan salah satu negara yang mempunyai satu dari tujuh Keajaiban Dunia. Lewat piramida-nya, negara dengan ibu kota Kairo itu berhasil menarik ribuan orang untuk melihat bagaimana menakjubkannya bangunan berbentuk limas segiempat itu.
ADVERTISEMENT
Seperti Piramida Agung Giza yang dibangun pada dinasti keempat oleh Firaun Khufu, menjadi salah satu bangunan terbesar yang dibuat manusia. Tak hanya itu, hebatnya lagi konstruksi piramida menggunakan lebih dari 2 juta balok batu, yang masing-masing beratnya lebih dari 2 ton.
Lantas bagaimana caranya orang Mesir kuno bisa mengangkut balok batu yang sangat berat itu?
Piramida Mesir (Foto: Sam Valadi via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Piramida Mesir (Foto: Sam Valadi via Pixabay)
Dilansir dari The Vintage News, para peneliti dari French Institute for Oriental Archaeology di Kairo dan University of Liverpool, Inggris menemukan bukti perihal sejarah dibangunnya piramida yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia selama lebih dari 3.800 tahun.
Para arkeolog mengungkapkan jika mereka menemukan sisa-sisa dari metode pembangunan piramida. Temuan itu berupa sistem yang digunakan untuk mengangkut dan memindahkan material balok batu dari tambang batu pualam atau Hatnub yang digunakan untuk membangun piramida.
ADVERTISEMENT
Pola itu berupa sebuah jalanan agak miring yang diapit oleh beberapa lubang tiang kecil.
"Dengan menggunakan semacam kereta luncur, orang Mesir kuno bisa membawa balok batu dari tambang di lereng yang curam dengan mengikatnya dengan tali pada tiang kayu,” ujar Yannis Gourdon, salah satu arkeolog yang terlibat.
Ilustrasi piramida di Mesir. (Foto: auntmasako via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi piramida di Mesir. (Foto: auntmasako via Pixabay)
Tiang kayu itu berada sejajar dengan tangga yang mengapit landasan miring itu. Sementara tali yang diikatkan pada tiang dapat membantu para pekerja untuk menarik balok pualam.
"Sistem semacam ini tidak pernah ditemukan di tempat lain," lanjut Gourdon.
Gourdon menambahkan, jika sistem ini digunakan pada masa pemerintahan Khufu. Yang berarti pada saat itu orang Mesir kuno tahu bagaimana caranya memindahkan balok batu besar dari lereng yang sangat curam yang bisa digunakan untuk membangunan piramida.
ADVERTISEMENT