Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pulau di Eropa: Ganti Kewarganegaraan 2 Kali Setahun dan Disebut Tanah Bangsawan
27 Juli 2022 7:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ada banyak yang tidak diketahui oleh orang banyak tentang pulau di Eropa ini. Biasanya isu kedaulatan itu selalu dihormati, dilindungi, dan dipentingkan di atas hal apa pun oleh semua negara.
ADVERTISEMENT
Tapi, hal ini terbilang aneh. Karena di pulau ini dalam setahun berganti kewarganegaraan sebanyak dua kali.
Namun, dua negara Eropa, Prancis dan Spanyol, menerima rotasi kedaulatan antara kedua negara di pulau yang sama. Kira-kira itu pulau apa ya?
Dilansir Vietnam Insider, pulau itu bernama Pulau Pheasant. Bahkan di sekitar sana terdapat perbatasan baru yang membentang di sepanjang Pyrenees dan Sungai Bidasoa sampai ke Teluk Atlantik Biscay, memisahkan Prancis dan Spanyol.
Namun, kedua pemerintah telah memutuskan mengubah tempat ini menjadi rumah bersama untuk kedua negara tersebut.
Pulau yang memiliki luas hanya 6.820 meter persegi ini memang terbilang kecil dan punya penjagaan yang ketat. Sayangnya, sudah kecil pulau ini tergerus sungai hingga tinggal menjadi 3 ribu meter persegi.
ADVERTISEMENT
Keistimewaan Pulau Pheasant bukanlah pembagian kedaulatan secara simultan tetapi bergantian. Selama enam bulan pertama, Pulau Pheasant menjadi milik Prancis.
Dalam 6 bulan terakhir tahun ini, pulau itu milik Spanyol. Orang-orang di pulau itu juga mengubah kewarganegaraan mereka karena itu. Kadang-kadang Prancis, kadang-kadang Spanyol.
Terlepas dari itu semua Pheasant masih menjadi simbol perdamaian dan netralitas yang kuat.
Sejarah Pulau Pheasant
Kira-kira kenapa ya Pulau Pheasant bisa seperti itu? Jadi pada tahun 1659, Prancis dan Spanyol bertemu untuk menandatangani Perjanjian Pyrenees. Hal tersebut sekaligus mengakhiri perang mereka yang dilakukan sejak 1635.
Sebelum perjanjian tersebut ditandatangani, pulau ini dijadikan tempat pertemuan kedua negara tersebut. Bukan hanya itu, pulau ini juga banyak mengalami kejadian sejarah yang penting.
ADVERTISEMENT
Pulau ini juga menjadi tempat Raja Louis XIII dari Prancis bertemu calon istrinya, putri Spanyol. Sementara itu, Raja Philip IV dari Spanyol menikahi seorang gadis Prancis yang juga bertemu di pulau itu.
Selama bertahun-tahun, ada banyak upacara pernikahan khidmat antara kedua negara yang berlangsung di Pulau Pheasant, dan itu mungkin menjadi alasan mengapa kedua negara tidak ingin memperdebatkan pulau ini.
Pulau Pheasant dianggap sebagai simbol hubungan persahabatan antara Prancis dan Spanyol. Dulu, pulau ini telah menjadi tempat banyak pernikahan antara keluarga kerajaan kedua negara.
Banyak orang mengatakan bahwa mereka juga ingin dinaturalisasi di pulau ini dan menjadi warga negara dari kedua kekuatan dunia, serta menikmati banyak hak istimewa yang dibawa kedua negara.
ADVERTISEMENT
Namun, hingga saat ini, Pheasant adalah tanah yang tidak boleh dikunjungi oleh wisatawan. Karena pulau ini dianggap merupakan tanah bangsawan kedua negara tersebut.
Hanya pasukan penjaga perbatasan kedua negara yang datang ke sini untuk melakukan tugasnya, dan terutama untuk menyelenggarakan upacara rotasi perbatasan setiap 6 bulan sekali.