Ramai Turis China Batalkan Liburan ke Thailand, Imbas Dugaan Penculikan Aktor

15 Januari 2025 11:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turis di Yaowarat, Thailand. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Turis di Yaowarat, Thailand. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Turis China beramai-ramai membatalkan liburan mereka ke Thailand, imbas dari aktor Negeri Tirai Bambu, Wang Xing, yang diduga diculik dan menjadi korban perdagangan manusia.
ADVERTISEMENT
Aktor tersebut datang ke Thailand karena mendapat tawaran syuting di sana. Namun, ia justru dibawa ke perbatasan Thailand-Myanmar, dan diduga akan dipekerjakan menjadi operator online ilegal.
Dilansir Bangkok Post, imbas kejadian tersebut, hotel dan maskapai penerbangan mulai mengalami pembatalan massal dari grup wisata China selama liburan Tahun Baru Imlek mendatang. Sementara pemesanan baru dari turis independen juga melambat, karena kekhawatiran atas keselamatan mereka di Thailand.
Penumpang dari Xiamen China tiba di bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, Senin (9/1/2023). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Bahkan, Minggu lalu, penyanyi dan aktor Hong Kong, Eason Chan, membatalkan konsernya di Thailand, dengan alasan masalah keselamatan penggemar China yang mengunjungi negara tersebut. Biro Keamanan Hong Kong juga mengirim satuan tugas ke Thailand, untuk menindaklanjuti kasus warga negara mereka yang dibujuk melakukan penipuan pekerjaan di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Natthriya Thaweevong, Sekretaris Tetap untuk Pariwisata dan Olahraga, mengatakan bahwa pejabat keamanan Hong Kong mengkonfirmasi bahwa turis dari Hong Kong tidak pernah ditipu atau diculik di Thailand. Kelompok orang yang terkena dampak adalah warga negara yang disewa untuk mengangkut barang ke Asia Selatan, tetapi dibujuk untuk memasuki Myanmar melalui Thailand.
Ia mengatakan bahwa otoritas Hong Kong juga mendesak warganya berhati-hati, jika didekati dan menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi.
"Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand telah meyakinkan Hong Kong bahwa negara tersebut kini tengah memperkuat langkah-langkah keselamatan dan keamanan bagi para turis, dan menginstruksikan polisi pariwisata untuk menawarkan bantuan 24 jam bagi mereka yang membutuhkan bantuan," kata Natthriya.
Tempat wisata di Bangkok, Thailand. Foto: Roman Sigaev/Shutterstock
Sementara itu, Ketua Pemasaran di Asosiasi Hotel Thailand (THA), Prachoom Tantiprasertsuk, mengatakan bahwa hotel-hotel di destinasi utama, khususnya yang menyasar rombongan turis China, telah mulai menerima pembatalan, seperti di Bangkok.
ADVERTISEMENT
"Dampak pada rombongan turis lebih nyata, karena perusahaan tur masih dapat membatalkan pemesanan hotel dan tiket pesawat mereka, tidak seperti turis independen yang pemesanannya tidak dapat dikembalikan," ujar Prachoom.
Lebih lanjut, Prachoom mengatakan bahwa operator hotel ingin pemerintah memulihkan kepercayaan pada keselamatan sesegera mungkin, untuk mencegah kemungkinan penurunan jumlah turis dalam jangka pendek.
Sebelum kasus dugaan penculikan ini, hotel-hotel di Bangkok mencatat tingkat hunian selama libur Tahun Baru Imlek sebesar 70-80 persen. Sedangkan destinasi resor, seperti Phuket memiliki tingkat hunian 80-90 persen.