Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kawasan Ranu Manduro dikabarkan ditutup. Kabar ini santer terdengar di berbagai platform media sosial. Dari pantauan kumparan dari berbagai media sosial, penutupan tersebut disebabkan banyaknya pengunjung yang datang.
ADVERTISEMENT
Menurut penuturan Hafidz Bashory, pemilik video Ranu Manduro yang viral beberapa waktu lalu, penutupan tersebut memang sempat dilakukan. Hanya saja memang saat ini, Ranu Manduro sudah kembali dibuka.
"Iya, kemarin sore (ditutup). Karena membludak (pengunjung) dan banyak sampah," katanya ketika dihubungi kumparan melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (26/2).
Membludaknya jumlah pengunjung di kawasan Ranu Manduro memang bukan sekadar isapan jempol belaka. Dalam akun media sosial Instagram bernama pengguna @mojokertojalan-jalan, kamu bisa melihat sendiri seberapa ramai wisatawan yang datang berkunjung.
Salah satu Instagram Story yang ditampilkan akun itu memperlihatkan wisatawan yang berbondong-bondong datang menggunakan motor menuju Ranu Manduro. Lantas, apa benar ditutup?
Kepala Bidang Pariwisata Kab. Mojokerto , Sya'dillah S.T., mengatakan bahwa ia sendiri belum menerima informasi apapun soal penutupan Ranu Manduro. Sebab Ranu Manduro memang belum memiliki perizinan untuk difungsikan sebagai area pariwisata
ADVERTISEMENT
"Belum ada koordinasi dengan dinas dan sebagainya. Kalau pun ada penutupan, kemungkinan karena ada masalah keamanan," tuturnya ketika dihubungi kumparan pada waktu yang sama.
Rencananya, Sya'dillah dan tim akan segera mengunjungi lokasi Ranu Manduro untuk mencari tahu lebih jelas soal kelayakan tempat itu untuk dijadikan sebagai objek wisata. Karena menurutnya, ada standar kelayakan yang mesti dipenuhi sebuah tempat agar bisa dijadikan sebagai destinasi wisata.
"Kalau hanya sekadar bekas galian, terus ada genangan air, ada pemandangan alam, ya, kita kan enggak tahu itu. Apakah itu dikomersilkan atau tidak, itu juga, kan, kita enggak tahu," ungkapnya.
Penjelasan Sya'dillah tentu saja bukan tanpa alasan. Pasalnya, Ranu Manduro bukanlah lahan milik pemerintah daerah, melainkan kawasan milik swasta.
ADVERTISEMENT
Ranu Manduro berlokasi di Desa Manduro, Manduro Manggung Gajah, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto, Jawa Timur. Kawasan perbukitan di Mojokerto ini viral di media sosial Twitter dan Instagram, karena lanskapnya yang indah seperti Selandia Baru.
Dalam video perjalanan menuju Ranu Manduro berdurasi 0:24 detik yang viral di berbagai platform media sosial, kamu bisa menemukan hamparan perbukitan hijau dengan latar belakang Gunung Penanggungan.
Untuk bisa sampai di tempat ini, kamu disarankan mengendarai motor. Tidak ada biaya tiket masuk yang dikenakan, hanya saja, kamu mesti membayar biaya parkir sebesar Rp 5 ribu per motor. Harga ini memang mengalami kenaikan setelah Ranu Manduro viral di media sosial.