Rekomendasi Masjid di Jakarta yang Nyaman untuk Iktikaf saat Ramadhan

15 Mei 2019 3:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Istiqlal  Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Istiqlal Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Karena Ramadhan menjadi bulan yang penuh keberkahan dan diilimpahi anugerah, serta ampunan.
ADVERTISEMENT
Selain menjalankan ibadah puasa, kegiatan idientik yang dilakukan saat Ramadhan adalah melaksanakan Iktikaf. Iktikaf menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menetap atau menginap di dalam masjid selama beberapa hari. Hal ini dilakukan untuk bermuhasabah atau introspeksi atas segala perbuatan yang telah dilakukan di masa lampau.
Di Jakarta, ada beberapa masjid yang nyaman dan menjadi tempat favorit untuk melakukan iktikaf. Masjid-masjid ini sering menjadi rujukan bagi para mutakif --istilah untuk orang yang menjalankan iktikaf.
Berikut kumparan rangkum lima masjid favorit untuk melaksanakan iktikaf di Jakarta.
1. Masjid Istiqlal
Umat muslim menanti waktu berbuka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Foto: Jamal Ramadhan/khttps://res.cloudinary.com/kumpar/image/upload/v1557230723/ksvsigbghbkjq3h6pr5d.jpgumparan
Tak hanya jadi masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal merupakan salah satu masjid paling terkenal di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Masjid yang terletak di pusat Ibu Kota Jakarta dan berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta ini menjadi masjid favorit bagi warga Jakarta untuk beribadah.
Selain itu, masjid yang bergaya arsitektur modern karya Frederich Silaban ini juga menyimpan filosofi makna di setiap sudutnya. Satu menara masjid yang merupakan satu-satunya di ujung mengisyaratkan keesaan Allah, sedangkan lima lantai bangunan mengisyaratkan rukun Islam.
Masjid ini juga direkomendasikan buat kamu yang ingin beriktikaf, karena memiliki tempat yang luas dan mampu menampung lebih dari 200 ribu jamaah. Bangunan Masjid Istiqlal juga dirancang agar udaranya bisa tersirkulasi dengan baik sehingga para jamaah merasa nyaman dan tidak kepanasan atau kehujanan.
2. Masjid At-Tin
Situasi di dalam masjid At-Tin. Foto: Viry Alifiyadi/kumparan
Dari Jakarta Pusat, kita bergeser ke Jakarta Timur. Jika kamu berada di kawasan Jakarta Timur, Masjid At-Tin bisa menjadi pilihan untuk beriktikaf karena masjid ini adalah salah satu dari masjid megah di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
ADVERTISEMENT
Masjid yang mulai dibangun pada April 1997 ini memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dari segi arsitektur bangunan, hiasan ornanmen, maupun desain dalam dan luar ruangannya.
Terdapat tiga lekukan anak panah pada bagian tengah bangunan masjid yang didominasi dengan warna abu-abu.
Motif yang ditampilkan pada lekukan berbentuk anak panah ini sepintas menyerupai tebaran bunga, karena dihiasi oleh sejumlah gambar bermotif bunga di tengahnya.
Selain tiga lekukan berbentuk anak panah tersebut, juga terdapat dua lekukan anak panah lagi yang ukurannya lebih kecil pada sisi kanan dan kiri dinding masjid.
Bentuk anak panah ini memiliki makna agar umat manusia tidak pernah berhenti mensyukuri nikmat Allah seperti terlukis dalam bentuk anak panah mulai dari titik awal hingga titik akhir. Sementara itu, ruang utama untuk salat terletak di lantai satu.
ADVERTISEMENT
Fasilitasnya pun memadai untuk melaksanakan serangkaian ibadah di bulan Ramadhan, di antaranya ruangan wudhu yang luas, tersedia banyak kamar mandi, dan memiliki arena parkir yang luas.
3. Masjid Agung Sunda Kelapa
Jelang buka puasa di Masjid Agung Sunda Kelapa. Foto: Moh Fajri/kumparan
Selain dua masjid tersebut, Masjid Agung Sunda Kelapa juga menjadi salah satu masjid yang nyaman untuk bertiktikaf. Berlokasi di Jalan Taman Sunda Kelapa, Menteng, masjid yang dibangun pada tahun 1960-an ini memiliki desain interior dan eksterior yang dipenuhi simbol-simbol Timur Tengah.
Tak seperti masjid kebanyakan, Masjid Agung Sunda Kelapa tak memiliki kubah, bedug, bintang-bulan, dan sederet simbol yang biasa terdapat dalam sebuah masjid. Menara yang ada pun sangat unik.
Bentuk bangunannya mirip perahu, sebagai simbol pelabuhan Sunda Kelapa tempat saudagar muslim berdagang dan menyebarkan syariat Islam di masa lalu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bentuk perahu adalah makna simbolik kepasrahan seorang muslim. Bagaikan orang duduk bersila dengan tangan menengadah, berdoa mengharap rahmat dan kasih sayang-Nya.
Masjid Agung Sunda Kelapa ini memiliki luas sekitar 9.920 meter persegi yang mampu menampung hampir 4.500 jamaah. Di sini juga dilengkapi penitipan sepatu yang siap digunakan untuk 300 pasang, keran wudhu berjumlah 72, toilet duduk sebanyak 30, AC, dan kipas angin.
4. Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia
Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Foto: Dok. Kemenag
Sesuai namanya, masjid ini terletak di kompleks Bank Indonesia yang berada di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir. Masjid Baitul Ihsan jadi favorit karena letaknya yang strategis dan memiliki arsitektur yang indah nan memanjakan mata.
Dengan bangunan interior dan eksterior masjid yang banyak menyerap aksen Timur Tengah ini, bisa membuat siapa saja yang salat di sana akan merasakan getaran spiritual yang menenangkan.
ADVERTISEMENT
Masjid ini terdiri dari tiga bagian yaitu basement, lantai dasar, dan lantai atas. Masjid ini diperkirakan dapat menammpung hingga 4 ribu jamaah per harinya.
Pada lantai dasar masjid terdapat puluhan rak yang ditata rapi berisi Al-Qur’an yang siap digunakan jamaah.
Sementara bagi jamaah yang ingin melaksanakan ibadah di lantai atas, saat menatap ke bawah, jamaah akan dimanjakan dengan lantai dasar yang megah dengan lantai marmer dan pada saat jamaah menatap ke atas akan terasa lindungan kubah masjid yang membulat.
5. Masjid Agung Al-Azhar
Masjid Agung Al-Azhar Foto: Wikimedia Commons
Bagi kamu yang berada di kawasan Jakarta Selatan, mungkin bisa mencoba beriktikaf di Masjid Agung Al-Azhar. Terletak di kompleks sekolah Al-Azhar, Kebayoran Baru, masjid ini memiliki karakter arsitektur klasik dengan dominasi bangunan yang berwarna putih.
ADVERTISEMENT
Masjid yang didirikan oleh para tokoh Masyumi ini memiliki luas sekitar 43,755 meter persegi. Masjid ini juga merupakan salah satu dari 18 situs tapak sejarah perkembangan Kota Jakarta.
Secara keseluruhan, bangunan masjid terdiri dari dua lantai. Lantai bawah adalah ruang serbaguna yang dapat dijadikan sebagai tempat pertemuan atau resepsi pernikahan, sedangkan ruang utama masjid terdapat di lantai dua.
Keseluruhan masjid didominasi dengan warna putih bersih yang menyimbolkan kesucian. Tidak banyak detail ornamen terlihat di sekeliling bangunan. Meskipun demikian, tangga di empat penjuru masjid menjadikannya terlihat megah.
Memasuki ruang utama salat, kesan berbeda dengan bangunan luar yang minimalis akan terasa. Detail ornamen lukisan kaligrafi berbagai warna menghiasi keseluruhan bangunan. Jendela-jendela kayu tinggi yang mengitari dinding ruangan pun menjadi satu kesatuan membentuk sebuah desain yang indah.
ADVERTISEMENT
Di sisi dalam kubah terlihat lukisan kaligrafi. Lafaz Allah berada di bagian puncaknya, dikelilingi oleh 99 Asma’ul Husna. Jendela-jendela kecil juga terlihat mengelilingi bagian kubah, memberikan pencahayaan alamiah ke dalam masjid.
Tak hanya itu, masjid ini juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap serta dapat menampung hingga 20 ribu jamaah.