Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Republik Molossia, 'Negara' Terkecil di Dunia yang Berdiri di Atas Negara Lain
30 Januari 2023 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Yuk, kenalan lebih dekat dengan Republik Molossia. Memiliki luas 4,5 hektare, Molossia merupakan 'negara' terkecil yang di dunia . Tak sampai di situ, penduduknya pun juga sedikit, karena hanya dihuni sekitar 30 orang saja.
Enggak hanya negara terkecil di dunia, Republik Molossia juga dikenal dengan keunikan lainnya, yaitu negara yang tanahnya berdiri di atas negara lain. Dilansir laman resminya Molossia.org, Republik Molossia sebenarnya berada di wilayah barat Amerika Serikat.
Republik Molossia merupakan negara pengakuan terbatas yang didirikan oleh Kevin Baugh, sebagai kepala pemerintahannya. Molossia sendiri adalah sebuah negara enclave (negara yang berdiri di atas negara lain) di Nevada.
Meski terbilang kecil, Republik Molossia nyatanya bisa disebut sebagai negara, karena memiliki pemerintahan sendiri. Tak hanya itu, negara tersebut juga memiliki mata uang, bahasa, bahkan zona waktu sendiri.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa sejarahnya dan bagaimana negara ini bisa berdiri?
Berawal dari Ide Jenaka Seorang Remaja
Didirikan pada 26 Mei 1997, Republik Molossia awalnya merupakan sebuah monarki atau kerajaan yang bernama Grand Republic of Vuldstein. Ide penciptaan negara ini sendiri lahir dari pemikiran remaja bernama Kevin Baugh, dan James Spielman.
Kala itu, Kevin dan rekan-rekannya sangat ingin menciptakan sebuah negara mikro di Nevada, Amerika Serikat . Ia menginginkan sebuah negara mandiri yang lebih dari sekadar negara bagian semata.
Ide jenaka tersebut nyatanya jadi impian serius pada tahun 1990-an, di mana Baugh mulai memperkenalkan Republik Vuldstein Raya. Semakin serius, kemudian pada tahun 1997 Baugh pun mendeklarasikan diri sebagai Presiden Republik Molossia.
Kamu pun berpikiran memangnya bisa semudah itu membangun sebuah negara? Jawabannya tidak.
ADVERTISEMENT
Sebab, ada banyak persyaratan yang perlu dipenuhi untuk mendirikan sebuah negara. Hanya saja, Baugh muda yang kekeuh, saat itu memberanikan diri untuk mendirikan Republik Molossia dengan modal seadanya.
Hanya bermodalkan 10 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau hampir Rp 150 juta, ia kemudian mendirikan Republik Molossia. Baugh telah mengklaim bahwa dia mendasarkan ide Molossia pada film The Mouse That Roared, dan juga mengklaim pengaruh dari masanya di militer.
Negara yang Tak Pernah Diakui
Sayangnya, Amerika Serikat tak pernah mau untuk mengakui Republik Molossia. Alasannya, mungkin negara tersebut yang belum memenuhi beberapa kriteria resmi sebagai sebuah negara.
Meski tak diakui secara resmi hingga saat ini, Molossia ternyata memiliki beberapa keistimewaan. Republik ini telah sepenuhnya berada di luar yurisdiksi Amerika Serikat, dan karenanya tak perlu membayar pajak.
Tak hanya itu, walau hanya memiliki populasi sekitar 30 penduduk, Republik M0lossia ternyata memiliki kantor pos, bank, mata uang, bahasa, hingga program luar angkasa sendiri.
ADVERTISEMENT
Mereka juga memiliki Angkatan Laut, layanan kereta api hingga zona waktu tersendiri.
Dalam kesehariannya, penduduk Republik Molossia menggunakan mata uang Valora. Sedangkan untuk pertuturan atau bahasa, mereka biasanya menggunakan Inggris, Esperanto hingga Spanyol.
Adapun, untuk mata uang mereka dicetak pada chip poker. Sementara itu, soal populasinya, mayoritas penduduk Republik Molossia sebenarnya berstatus long distance citizenship alias para kerabat yang tak pernah menetap di lahan milik Baugh (dan mereka masih membayar pajak untuk Amerika Serikat).
Terhitung, hanya tujuh penduduk saja yang tinggal di Molossia; terdiri dari Baugh, keluarganya, dan beberapa hewan peliharaan.
Uniknya lagi, bendera Republik Molossia sangat mirip dengan bendera Sierra Leone dalam versi yang terbalik. Memang terlalu banyak lelucon yang serius di negara ini, namun uniknya Baugh tak pernah sepi dikunjungi turis yang penasaran dengan negara yang dibuatnya.
ADVERTISEMENT
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini