Riam Dait, Air Terjun Tujuh Tingkat dengan Keindahan Pasir Putih

31 Oktober 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan di Air Terjun Dait atau Riam Dait, di Desa Sekendal, Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto:  Achmad Rafiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan di Air Terjun Dait atau Riam Dait, di Desa Sekendal, Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Menginjakkan kaki ke Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, rasanya tidak afdal jika belum mengunjungi salah satu air terjun yang ada di sana. Apalagi, Landak juga dikenal sebagai kota 1000 air terjun dengan berbagai macam bentuknya.
ADVERTISEMENT
Kali ini, kumparan dan beberapa rombongan dari Bupati Landak, mendapatkan kesempatan untuk mengeksplor keindahan alam di Kabupaten Landak.
Salah satunya ke air terjun Dait atau warga sekitar menyebutnya Riam Dait. Air terjun ini terletak di Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Contoh gambar Air Terjun Tujuh Tingkat di Riam Dait, Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Berlokasi sekitar 74 km dari Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Riam Dait merupakan air terjun yang memiliki tujuh tingkat. Masing-masing tingkat air terjun itu punya bentuk dan nama yang berbeda.
Mulai dari air terjun tingkat pertama bernama 'Ngerak', kedua 'Malabat', ketiga 'Sonoh', keempat 'Jato', kelima 'Mbiu', keenam 'Katupat', dan ketujuh 'Remabo.
Kondisi jalan menuju Air Terjun Dait atau Riam Dait, di Desa Sekendal, Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Selama perjalanan dari Ngabang menuju Riam Dait, kumparan diperlihatkan pemandangan perkebunan kelapa sawit. Jalan yang berkelok-kelok juga membuat penumpang yang tidak terbiasa melintasi jalan itu menjadi pusing atau mual.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kontur jalannya pun masih kasar, seperti beberapa titik bebatuan, hingga berlumpur cokelat. Jika turun hujan, kendaraan akan semakin sulit melintas. Namun, titik jalan lainnya juga sudah cukup bagus.
Bahkan, binatang seperti anjing, sapi, hingga babi, akan sering ditemui jika pengunjung melintasi jalan-jalan di sekitar Kabupaten Landak. Masyarakat sekitar pun terlihat sudah cukup akrab dengan binatang-binatang tersebut.
Hal menyenangkan yang ditemukan kumparan saat melintasi jalan menuju Riam Dait yakni, dapat bertemu dengan anak-anak di sana. Mata mereka langsung tertuju pada kendaraan yang ditumpangi kumparan dan mereka cukup bahagia ketika kaca mobil dibuka dan melambaikan tangan ke mereka.
Pemandangan di Air Terjun Dait atau Riam Dait, di Desa Sekendal, Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Setelah kurang lebih dua jam perjalanan, kumparan tiba di Riam Dait. Tulisan 'Selamat Datang Air Terjun Dait' yang berdiri tegak di area parkir mobil, langsung terlihat jelas. kumparan pun langsung turun dan masuk ke area air terjun tingkat pertama yakni 'Ngerak'.
ADVERTISEMENT
kumparan sempat takjub manakala melihat pasir putih yang membentang luas di air terjun itu. Sebab, tak banyak air terjun yang memiliki pasir putih di sekitar areanya tersebut.
Sehingga, meski dikelilingi hutan yang hijau, masih tetap terasa seperti di pinggir pantai. Pengunjung yang ingin mendirikan tenda atau duduk di atas lazy bag juga bisa dilakukan, seraya menikmati pemandangan air terjun dengan tinggi kurang lebih 70 meter itu.
Kondisi jalan menanjak untuk menuju air terjun tingkat kedua yang bernama "Malabat", di Riam Dait, Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Tak puas hanya melihat satu air terjun, kumparan lanjut naik menuju tingkat kedua yakni 'Malabat'. Untuk sampai ke air terjun tingkat dua, kumparan harus menaiki bukit yang tidak terlalu tinggi, namun melewati hutan-hutan yang jalannya cukup licin.
Setibanya di air terjun tingkat dua, kumparan langsung disajikan pemandangan yang sangat indah. Suara derasnya air, batu-batu kerikil, pasir putih, dan batang pohon kering yang dibiarkan di sekitar air terjun, menambah kesan indah dan alami.
ADVERTISEMENT
Sembari menikmati pemandangan, kumparan juga sempat berbincang sikat dengan beberapa orang dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), yang mengelola wisata Riam Dait tersebut.
Menurutnya, wisata di air terjun tujuh tingkat ini sudah dibuka untuk umum sejak 2011 lalu. Wisatawan pun cukup ramai ketika musim liburan sekolah atau akhir tahun.
"Enggak cuma wisatawan lokal aja, tapi bule-bule juga pernah ada yang ke sini, pada berenang. Pernah juga ada lompat dari atas air terjun itu," ujar salah satu anggota Pokdarwis bernama Hendry, ketika ditemui kumparan di Riam Dait, baru-baru ini.
Pemandangan air terjun di tingkat kedua yang bernama "Malabat", di Riam Dait, Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Untuk masuk ke Riam Dait ini, pengunjung dikenakan biaya Rp 10 ribu perorang. Menurutnya, tarif itu diberlakukan untuk meningkatkan fasilitas dan penghasilan warga setempat.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi kamu yang berkunjung ke Riam Dait, harus tetap menjaga ucapan dan kebersihan. Sebab kata Hendry, warga sekitar masih menganut tradisi dan kepercayaan terhadap hal-hal mistis di sana.
Salah satu hal yang dilarang ketika berkunjung ke Riam Dait adalah bakar-bakaran. Baik daun, ayam, ikan, atau bakar yang lainnya.
"Karena kita masih ada tradisi di sini, mungkin ada yang dilarang. Entah bakar apa atau benda-benda. Kalau yang sudah terbiasa mungkin sudah tahu lah kalau itu dilarang," kata Hendry.
Pemandangan air terjun di tingkat kedua yang bernama "Malabat", di Riam Dait, Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Ia pun bercerita bahwa baru-baru ini terdapat beberapa orang yang berkunjung dan menginap di air terjun tingkat dua dengan mengenakan tenda. Mereka rupanya bakar-bakar sesuatu di dekat lokasi tendanya.
"Terus kami dengar lagi, mereka turun ke bawah ketakutan karena ada yang ganggu. Kita tak tahulah siapa yang ganggu kan. Sekitar jam 01.00 WIB lah mereka kabur ke bawah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, konon katanya tujuh tingkat Riam Dait ini dijaga oleh makhluk yang dinamakan Labi-labi, makhluk hidup sejenis kura-kura atau penyu yang memiliki ukuran sangat besar.
"Tapi selama ini, kami belum pernah lihat sih sosok itu. Tapi menurut orang dulu, Labi-labi itu yang menjaga air terjun dan intan yang ada di dalam sana," ujar Hendry.
Pemandangan Air Terjun di Tingkat Tiga yang bernama "Sonoh", di Riam Dait, Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Achmad Rafiq/kumparan
Merasa sudah cukup rehatnya, kumparan kembali melanjutkan perjalanan menuju air terjun tingkat ketiga atau 'Sonoh'. Jalan menanjak dan berlumut masih ditemui untuk bisa sampai ke air terjun itu.
Rupanya, air terjun ketiga ini sudah mulai memiliki perbedaan di bandingkan pertama dan kedua. Air terjun 'Sonoh' terlihat lebih pendek di bandingkan dua yang lainnya. Di sini juga banyak pecahan batu-batu besar yang cukup berlumut.
ADVERTISEMENT
Sehingga, jika wisatawan berkunjung ke sana dan ingin berpose di sana, harus hati-hati saat melewati batu berlumut itu.
Usia puas berfoto-foto dan beristirahat, kumparan memutuskan untuk kembali turun ke air terjun tingkat. Sebab kala itu, waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB dan bersiap untuk makan siang, serta melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya.
Pokdarwis dan rombongan Bupati Landak, di Riam Dait, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Foto: Dok. The Slacker Hiker TV.
Setibanya di bawah, para pengelola dari Pokdarwis itu sudah menyiapkan menu makan siang ayam bakar, ikan bakar, serta nasi putih. Agar rasa makanannya tidak hambar, bisa juga ditambah mecin yang dapat membuat makanan terasa lebih gurih.
Akan tetapi, untuk bisa sampai di Riam Dait, pengunjung harus menyewa kendaraan pribadi. Sebab hingga saat ini, belum ada transportasi umum yang dapat menuju Riam Dait secara langsung.
ADVERTISEMENT
Jika kamu penasaran dan ingin merasakan pengalaman melihat air terjun tujuh tingkat dengan beralaskan pasir putih, bisa langsung menghubungi pengelola Pokdarwis setempat yakni Hendri (Instagram @hendry_paw) atau Wandri (081348877897).