Risiko Tanggung Sendiri! Tur Ini Ajak Traveler Lihat Langsung Perang Ukraina

15 Agustus 2022 10:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kota hantu Chernobyl Foto: shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
kota hantu Chernobyl Foto: shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perang antara Ukraina dan Russia memang belum ada tanda-tanda usai, sejak tercetus enam bulan yang lalu. Di balik perang yang belum berkesudahan itu, baru-baru ini muncul sebuah tren wisata baru yang mengajak traveler pemberani untuk melihat sisa-sisa perang antara Rusia-Ukraina.
ADVERTISEMENT
Tur wisata tersebut mengajak traveler untuk melihat langsung kondisi Ukraina di tengah peperangan. Risiko dan nyawa ditanggung sendiri, tur ini pun ditujukan untuk para pemberani. Berani coba?
Anggota layanan Ukraina menembakkan peluru dari Howitzer M777 di garis depan, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Wilayah Kharkiv, Ukraina 21 Juli 2022. Foto: REUTERS/Gleb Garanich
Dilansir Independent, tur tersebut ditawarkan langsung oleh sebuah platform bernama Visit Ukraine. Tur bagi pemberani itu mereka tawarkan beberapa minggu yang lalu, meski pemerintah di seluruh dunia menyarankan traveler untuk tidak mengunjungi Ukraina.
Bukan tanpa alasan, sebab perang yang masih terjadi antara Rusia dan Ukraina tentunya mengancam keselamatan traveler itu sendiri.
Meski demikian, tur yang diberi nama "Brave Cities" atau kotanya para pemberani tersebut mengajak traveler mengunjungi tempat-tempat atau sisa-sisa perang antara kedua negara.
Mereka juga mengajak traveler untuk kembali mengunjungi Ukraina lewat kampanye terbarunya, "Rencanakan perjalanan ke Ukraina yang mengagumkan saat ini".
ADVERTISEMENT
“Mengunjungi Ukraina sekarang bukan hanya tentang berjalan-jalan di kota-kota yang indah, mempelajari seperti apa Ukraina itu. Ini tentang mengikuti jejak para pembela HAM, melihat bagaimana kota-kota pulih dari kengerian, menatap mata orang-orang yang hidupnya tidak akan pernah sama seperti sebelumnya,” tulis situs tersebut.
Lewat situs resminya, mereka juga menjelaskan apa saja yang didapat traveler saat mengikuti tur tersebut, dan ke mana saja mereka akan pergi.

Tur ke Bekas Perang Ukraina dan Rusia

Orang-orang berjalan dengan sepeda saat asap membubung di atas pabrik Pekerjaan Besi dan Baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina. Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS
Menurut informasi yang tertera di website Visit Ukraine, ada beberapa paket tur Brave Cities yang bisa dipilih wisatawan. Di antaranya adalah paket tur "Indestructable Kharkiv" atau Kharkiv yang tak bisa hancur, "Heroism of the Northern Capital (Chernihiv)" atau Kepahlawanan Ibukota Utara (Chernihiv), dan "Strong and Invincible Bucha and Irpin" atau Bucha dan Irpin yang Kuat dan Tak Terkalahkan.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, tur ini mengajak turis untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut dan melihat langsung kondisi terkini tempat-tempat tadi.
Sebuah truk derek digunakan untuk mengangkat mesin yang dibongkar dari kendaraan Angkatan Darat Rusia yang hancur di Yahidne, Chernihiv, Ukraina, Rabu (27/4/2022). Foto: Zohra Bensemra/Reuters
Tur menjelajah daerah konflik ini diklaim menyuguhkan pengalaman yang tak pernah ada sebelumnya, karena bukan hanya sekadar berkunjung ke museum sejarah.
CEO Visit Ukraine, CEO Anton Taranenko, mengatakan bahwa tur ini tidak hanya sekadar tentang perang saja, tetapi juga untuk menceritakan bagaimana sulitnya hidup di medan perang.
"Ini bukan hanya tentang bom, apa yang terjadi hari ini di Ukraina juga tentang bagaimana orang belajar untuk hidup bersama dengan perang, saling membantu," ujar Taranenko.
Taranenko menambahkan bahwa tur tersebut juga mengajak traveler melihat sisi lain perang yang terjadi di Ukraina.
"Kami senang untuk beberapa saat, tidak hanya hal buruk dan sedih seperti yang terlihat di TV. Hidup terus berjalan dan ada harapan bahwa semua ini akan segera berakhir," lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Tur Wisata ke Ukraina Diminati

Prajurit naik di atas kendaraan lapis baja Rusia di Armyansk, Krimea, Jumat (25/2/2022). Foto: Stringer/AFP
Meski dianggap berbahaya, Taranenko mengeklaim telah menjual 150 tiket. Dari 150 tiket tersebut, 10 di antaranya dibeli oleh traveler asal Amerika Serikat.
Peserta tur nantinya akan menemui para pemandu di titik-titik penjemputan yang telah disepakati. Nantinya, tur tersebut akan dibentuk dalam sebuah grup, yang maksimal tak sampai 10 grup.
Setelah itu, mereka harus bersiap mencari tempat yang aman untuk berlindung jika situasi kritis muncul, misalnya adanya serangan udara.
Selain itu, turis yang datang harus paham bahwa tidak ada tempat di Ukraina yang 100 aman dari serangan Rusia. Oleh sebab itu, keselamatan dan risiko ditanggung sendiri.