Ritual Panggil Hujan di Meksiko: Warganya Saling Cambuk demi Setetes Darah
ADVERTISEMENT
Di Meksiko Selatan, ada ritual adat yang sangat kejam yang dikenal sebagai Atsatsilistli dan berlangsung setiap tahunnya. Ritual ini dilakukan untuk mengakhiri kekeringan.
ADVERTISEMENT
Demi mencari ketenangan untuk dewa hujan Aztec, pria dan wanita akan saling cambuk dengan menggunakan kostum harimau berwarna kuning yang memiliki arti kekeringan.
"Mereka bilang ini setetes darah untuk setetes hujan," kata Karina Vicente, saat dia bersiap untuk mengambil bagian dalam tradisi tahunan untuk pertama kalinya, seperti dikutip dari Euro News.
Nantinya, darah yang tumpah selama ritual itu akan menjadi persembahan untuk dewa hujan Tlaloc. Ritual tersebut dimulai dengan bunyi cambuk yang melambangkan petir.
Sebelum pertarungan dimulai, penduduk Zitlala dibagi menjadi dua kelompok dan menari di bawah terik matahari di sepanjang jalan terjal mengikuti irama banda, yang merupakan sebuah genre musik asal Meksiko.
Para petarung juga akan membasahi cambuk mereka dengan menggunakan mezcal, minuman beralkohol yang terbuat dari buah agave.
ADVERTISEMENT
Ritual ini akan dimulai saat kontestan pria memasuki lapangan basket di kota yang dianggap sebagai medan tempur. Pertarungan pria dan wanita ini akan dilakukan lima menit setiap rondenya, hingga ada darah yang menetes. Mereka akan disaksikan oleh kerumunan penonton.
Setelah melakukan pertempuran panjang, siapa yang lebih dulu mengeluarkan darah itulah pemenangnya. Tentu dalam pertempuran ini selalu ada wasit yang memisahkan mereka jika melanggar aturan.
Selama pertempuran berlangsung, pemain musik dari kedua kubu akan memainkan musik mereka secara bersamaan hingga menambah seru suasana.
Di masa lalu, upacara adat berusia 300 tahun ini hanya untuk laki-laki. Namun, kini wanita juga ingin membantu menjaga tradisi tetap hidup.
Ritual itu diharapkan untuk memastikan bahwa musim hujan dimulai tepat waktu, dan menjadi jalur kehidupan bagi komunitas yang bergantung pada jagung dan tanaman lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut penduduk lokal, karena sekarang ada kesetaraan, maka para wanita yang berpartisipasi disambut dengan baik dalam tradisi yang dulunya sangat brutal dan menyebabkan banyaknya kontestan yang meninggal.