Rombongan Yahudi Diusir dari Pesawat Gara-gara Makan Sebelum Waktunya

14 Agustus 2021 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Delta Airlines Foto: Shutter Shock
zoom-in-whitePerbesar
Delta Airlines Foto: Shutter Shock
ADVERTISEMENT
Rombongan kelompok gadis Yahudi Ortodoks asal Amerika Serikat (AS) diusir dari pesawat karena makan di luar waktu yang telah ditetapkan. Mereka dianggap telah melanggar protokol COVID-19 dengan melepas masker saat makan.
ADVERTISEMENT
Rombongan yang terdiri dari 18 orang gadis Yahudi itu diusir dari pesawat dalam penerbangan Delta Airlines tujuan Amsterdam menuju New York. Sebelumnya, pramugari sudah memberi imbauan rombongan gadis Yahudi tersebut bahwa maskapai telah menyiapkan prosedur jam makan selama penerbangan.
Namun, mereka tetap mengabaikan imbauan awak kabin dan kembali melanjutkan menyantap hidangan. Dilansir Daily Mail, rombongan tersebut tengah melakukan perjalanan untuk mengunjungi situs-situs keagamaan di Kyiv, Ukraina.
Delta Airlines Tipe CRJ-700 Foto: Shutter Stock
Mereka naik penerbangan penghubung dari maskapai KLM Royal Dutch Airlines yang memang bermitra dengan Delta Airlines.
Dalam penerbangan balik dari Kiev ke Amsterdam, rombongan gadis Yahudi itu mulai makan makanan kosher (halal) yang diberikan oleh Rabbi (pemimpin) mereka. Makanan kosher tersebut bukanlah makanan yang disediakan oleh pihak maskapai.
ADVERTISEMENT
Situasi kabin semakin mencekam ketika seorang penumpang lainnya meminta untuk bertukar kursi dengan salah satu anggota rombongan, karena ingin duduk di sebelah anaknya. Salah satu anggota rombongan itu pun setuju untuk bertukar kursi.
Ilustrasi makanan di dalam kabin pesawat Foto: Shutter stock
Namun, pramugari meminta sang ibu untuk kembali ke kursi asalnya, karena tidak sesuai dengan aturan maskapai. Di mana, penumpang harus duduk sesuai dengan nomor kursinya masing-masing.
Setelah tiba di Amsterdam, rombongan gadis Yahudi tadi tiba-tiba tidak diizinkan naik penerbangan lanjutan ke New York. Mereka pun terpaksa harus bermalam di bandara. Mereka baru bisa terbang ke New York pada keesokan harinya dengan penerbangan lain.

Pramugari Disebut Meminta Rp 33 Juta

Yisroel Kahan, pemimpin jemaat di Monsey, New York sekaligus Direktur Eksekutif Dewan Yahudi Oizrim mengeklaim awak maskapai KLM menghina gadis-gadis tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, salah satu pramugari meminta para rombongan itu membayar biaya ekstra sebesar 2.000 Euro atau setara Rp 33 juta sebagai uang damai. Bahkan, mereka juga diminta membayar uang ekstra untuk bagasi. Namun, mereka menolak untuk membayarkan biaya tambahan tersebut.
ilustrasi penumpang pesawat Foto: shutterstock
Dalam pernyataannya, pihak KLM menyangkal klaim tersebut. Mereka malah menyebut rombongan gadis Yahudi itu tidak patuh terhadap aturan maskapai.
"Pada tanggal 20 Juli, rombongan besar penumpang dalam penerbangan KL644 dari bandara JFK New York ke Amsterdam menolak untuk mengikuti instruksi kru kami di dalam pesawat," ujar juru bicara KLM, Gerrie Brand.
Juru bicara KLM menyebut bahwa rombongan itu tidak mau mematuhi aturan penerbangan dan kerap melakukan perilaku buruk di dalam pesawat. Karena menimbulkan ketidaknyamanan kepada penumpang lain, rombongan tersebut tidak diizinkan melanjutkan penerbangannya ke New York.
ADVERTISEMENT
"Setibanya di Amsterdam, rombongan ini kembali diperingatkan dan diberi tahu konsekuensi dari perilaku tidak patuh aturan oleh departemen keamanan KLM. Mereka juga sudah dijelaskan bahwa itu adalah peringatan terakhir," tutup Gerrie.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).