Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Beragam upaya dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali jelang pembukaan skema pariwisata free covid corridor bagi wisatawan mancanegara. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi bernama yang memandu wisatawan selama di Pulau Dewata bernama 'Telusur'.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno , mengatakan aplikasi buatan anak negeri itu mampu meningkatkan kewaspadaan, serta penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin selama wisatawan berada di Bali.
"Persiapan untuk pembukaan pariwisata Bali terus kita tingkatkan dan hari ini kita membahas satu aplikasi yang akan membantu kepatuhan protokol kesehatan, aplikasi ini bernama Telusur," ungkap Sandiaga Uno dalam peluncuran aplikasi Telusur di Surya Kafe Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (21/3), seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Aplikasi tersebut lanjutnya, memiliki banyak fungsi, di antaranya memantau status hingga tingkat okupansi destinasi wisata, mulai dari hotel, restoran, hingga resor di Bali. Menariknya, aplikasi ini juga dapat memberikan informasi seputar rekomendasi destinasi wisata tidak ramai yang bisa dikunjungi wisatawan, guna mencegah adanya kerumunan.
ADVERTISEMENT
"Telusur ini akan memberikan informasi tentang lokasi, misalnya kita sekarang sedang di Surya Cafe Benoa, bagaimana tingkat daripada restoran ini, jumlah pengunjungnya berapa, dan kalau misalnya penuh juga akan memberikan semacam peringatan untuk lokasi-lokasi, destinasi wisata ini dalam situasi yang full," papar Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga menjelaskan bahwa aplikasi Telusur juga mampu melacak seluruh pengguna selama berlibur di Bali. Sehingga keberadaan seluruh wisatawan selama berada di Bali terpantau secara penuh.
"Jadi Telusur ini bisa membantu kita untuk tracing dan tracking, karena begitu Bali dibuka, kan ada tiga zona hijau, jadi nanti misalnya wisatawan yang datang dan mereka ter-register di aplikasi ini maka mereka bisa terpantau," jelasnya.
Nantinya, Kemenparekraf akan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait, mulai dari Kementerian Kesehatan, Kemenkominfo maupun Pemprov Bali. Lewat kolaborasi itu, aplikasi Telusur diharapkan dapat dikembangkan dan terintegrasi dengan sejumlah aplikasi milik pemerintah maupun komunitas.
ADVERTISEMENT
"Kita akan memasuki Alpha Testing, Alpha 1-Alpha 2, setelah itu Beta Testing dan rencananya sebelum Bali ini dibuka Juni-Juli, kita sudah bisa Go Live, kira-kira bulan Mei (2021)," pungkas Sandiaga.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona ).