Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.85.0
Sandiaga Imbau Wisatawan Tidak Panik soal Potensi Gempa Megathrust
21 Agustus 2024 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Belakangan ramai soal adanya potensi gempa megathrust di zona megathrust Mentawai-Siberut dan Selat Sunda yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG ). Kabar potensi terjadinya gempa besar yang bakal melanda Indonesia itu membuat wisatawan takut untuk berwisata, terlebih di kawasan yang dekat dengan sumber gempa, seperti Selat Sunda dan Mentawai.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengimbau wisatawan untuk tidak panik saat berwisata.
"Intinya, berwisata dengan tentunya mendapatkan informasi terkini, tapi tentunya dengan kewaspadaan," ujar Sandiaga, dalam Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Senin (19/8).
Sementara itu, Deputi Bidang Metereologi BMKG, Guswanto, mengatakan wisatawan harus memahami apa itu gempa megathrust terlebih dahulu. Megathrust adalah suatu posisi di mana terjadinya penyusupan lempeng, ada yang naik dan turun.
Posisi penyusupan lempeng ini terjadi di sebelah barat pantai Samudera Hindia, sampai ke Selatan Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara. Adapun, terdapat delapan segmen di sepanjang jalur tersebut.
Sedangkan, segmen yang saat ini jadi sorotan adalah segmen Mentawai-Siberut, dan segmen Selat Sunda.
ADVERTISEMENT
"Kenapa itu yang disampaikan? Karena segmen-segmen ini sudah lama terdiam. Jadi, kalau gempa bumi itu semakin dia diam, semakin berbahaya. Kalau dia semakin ada stress release sedikit-sedikit ada gempa di bawah empat, di bawah tiga, itu namanya stress release, jadi energi yang besar jadi tidak terjadi," ujar Guswanto
Tips dari BMKG
Guswanto pun membagikan sejumlah tips bagi wisatawan yang ingin berwisata, khususnya daerah-daerah yang dianggap rawan gempa. Pertama-tama, wisatawan diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang.
"Yang pertama kita harus tetap tenang dan waspada walaupun ada berita tentang megathrust," katakatanya.
Selanjutnya, wisatawan wajib mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait destinasi yang akan disambangi. Dalam hal ini, Guswanto mengatakan BMKG memiliki kanal atau saluran resmi Info BMKG, yang bisa diakses melalui website dan juga media sosial, seperti Instagram, X, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
"BMKG memiliki informasi (kebencanaan) di Apps atau mobile phone. Pastikan aplikasi itu ter-instalter-install di HP Anda," katanya.
Tips berikutnya adalah terkait pemilihan destinasi. Jika memang terpaksa harus berwisata ke daerah yang dekat dengan Selat Sunda, maka kamu harus mempersiapkan mitigasi bencananya dengan baik.
"Kita harus siap-siap mitigasinya, artinya dari sisi kesiapan bagaimana kalau terjadi. Kan gempa ada tiga parameternya, kapan, kedalaman, dan di mana, kalau kekuatan dan letak bisa kita prediksi, namun kapannya ini yang tidak bisa," ujar Guswanto.
Untuk itu, wisatawan diminta agar meningkatkan kesadaran atau awareness, khususnya terhadap gempa yang tidak bisa diprediksi.
"Gempa tidak bisa diprediksi dan kejadiannya cepat, berbeda dengan iklim yang kejadiannya cukup lama, tetapi bisa diprediksi," pungkas Guswanto.
ADVERTISEMENT