Sandiaga: Pulau Flores, NTT, Secara Khusus Memiliki Potensi Wisata Religi

28 Mei 2024 14:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno", di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (13/5/2024). Foto: Dok. Kemenparekraf RI
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno", di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (13/5/2024). Foto: Dok. Kemenparekraf RI
ADVERTISEMENT
Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT), dinilai memiliki potensi wisata religi, terutama dengan adanya inkulturasi gereja Katolik dan budaya lokal. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Sandiaga mengatakan bahwa selain terkenal dengan sejarah dan warisan kekatolikannya, Flores juga sering disebut sebagai Pulau Misionaris.
"Inkulturasi gereja Katolik dan budaya lokal setempat dapat memberikan pengalaman spiritual dan daya magis bagi para pengunjung yang ingin melakukan perjalanan religi ke Pulau Flores," kata Sandiaga, seperti dikutip dari Antara.
Untuk itu, Sandiaga mengharapkan dengan potensi wisata religi di Pulau Flores, hal ini bisa meningkatkan kunjungan wisata ziarah, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, juga untuk merawat budaya dan inkulturasi gereja Katolik yang sudah ada selama ini," katanya.
Larantuka, Flores Timur Foto: Dok. Kemenparekraf
Nantinya, demi mendukung pengembangan pariwisata NTT pada tahun 2024, terdapat empat event tahunan dalam Kalender Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
ADVERTISEMENT
Dari empat event tersebut, dua di antaranya merupakan event religi dan budaya, yaitu Festival Golokoe di Labuan Baju dan Festival Bale Nagi di Larantuka.
"Potensi kunjungan wisata ziarah religi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjadi jalan merawat budaya dan tradisi Katolik," ujar Sandiaga.
Sementara itu, dari 2.710 gereja Katolik yang tersebar di Pulau Flores, nantinya akan dikembangkan dan dirancang menjadi jalur religi ziarah Katolik Pulau Flores.