Sandiaga Sebut Penutupan Taman Nasional Komodo Tak Pengaruhi Target Wisman

29 Juli 2024 10:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan melihat Komodo di Taman Nasional Komodo 09 Agustus 1997. Foto: BERNARD ETRADE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan melihat Komodo di Taman Nasional Komodo 09 Agustus 1997. Foto: BERNARD ETRADE / AFP
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, memastikan rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo di tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, taman nasional yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bukanlah satu-satunya objek wisata yang menjadi daya tarik wisman. Terlebih, masih ada banyak daya tarik wisata lain di Labuan Bajo.
"Penutupan Taman Nasional Komodo tidak akan berpengaruh di target kunjungan wisatawan, karena kita lihat Labuan Bajo ini mengembangkan daya tarik wisata lainnya, selain Taman Nasional Komodo," kata Sandiaga, seperti dikutip dari Antara.
Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri acara Kampanye 100% Murni, 100% Petualangan Indonesia oleh Aqua dan Wonderful Indonesia di Labuan Bajo, NTT, Rabu (29/5/2024). Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Sandiaga menambahkan adanya rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo pada pertengahan 2025 nanti, maka daerah itu harus mengembangkan objek wisata lainnya.
Nantinya, dengan ditutupnya Taman Nasional Komodo, pengunjung akan diarahkan ke objek wisata lain, yakni desa wisata yang ada di daerah tersebut.
Sebab menurut Sandiaga, potensi desa wisata harus dikembangkan menyusul penutupan Taman Nasional Komodo. Pengembangan ini bertujuan agar desa wisata tersebut tetap mampu menarik dan memberikan pengalaman yang baik bagi para pengunjung.
ADVERTISEMENT
"Kita mengarahkan ke desa wisata, maupun juga di spot-spot lain di luar Taman Nasional Komodo," kata Sandiaga.

Daya Tarik Lain di Sekitar Taman Nasional Komodo

Pemandangan panorama udara dari titik pandang pantai Pulau Padar di Taman Nasional Komodo Indonesia. Foto: Aumphotography/Shutterstock
Sandiaga juga menekankan pentingnya menjaga dan mengelola desa wisata dengan baik, agar tetap menarik dan bermanfaat bagi masyarakat setempat, serta pengunjung yang datang. Dengan demikian, penutupan Taman Nasional Komodo tidak akan mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
"Target kita memang memastikan carrying capacity atau daya tampung dari pada Taman Nasional Komodo, yang sebesar 250 ribu ini tidak terlampaui. Itu Harapan Kita," tutur Sandiaga.
Secara umum, Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisatawan domestik atau nusantara pada tahun 2024 mencapai 1,2 miliar-1,5 miliar orang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara ditargetkan sebanyak 17 juta kunjungan.
Wisatawan menikmati spot foto di Pulau Padar, Kamis (28/7). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Kemenparekraf juga telah menetapkan lima destinasi super prioritas, meliputi Candi Borobudur, Mandalika, Danau Toba, Likupang dan Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur mengaku belum menerima informasi detail soal rencana penutupan sementara Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo di Kabupaten Manggarai Barat pada pertengahan 2025.
"Kalau soal rencana penutupan sementara Kawasan Taman Nasional Komodo, kami belum mendapatkan informasi resmi dari pihak terkait," kata Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Noldy Pelokila.
Hal itu disampaikan berkaitan dengan wacana penutupan sementara Kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, yang direncanakan akan ditutup pada pertengahan 2025.
Noldy mengatakan bahwa kebijakan soal rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo itu ada pada pihak pengelola Taman Nasional Komodo, serta BPOLBF di Labuan Bajo.
Dirinya mengaku baru mengetahui hal tersebut melalui pemberitaan di sejumlah media cetak dan elektronik, sehingga secara resmi pihaknya belum tahu.
ADVERTISEMENT
"Kami juga belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh soal rencana tersebut," pungkas Noldy.