Sandiaga soal Turis Malaysia Kasih Review Jelek Saat Liburan: Kita Jangan Baper

14 Maret 2024 9:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bendera Malaysia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendera Malaysia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum lama ini viral di media sosial tentang unggahan seorang turis asal Malaysia, yang memberikan rating atau ulasan jelek saat berlibur di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Turis tersebut mengkritik hampir semua aspek kota Jakarta, mulai dari kuliner, hotel, hingga tempat wisata.
"Kalau tak ke Jakarta aku takkan tahu, first impressions kita orang, Kotor. Kita orang makan dekat restaurant je tapi still kotor. Cawan berkulat, nasi ada macam ulat tu, padahal nampak elok je kan dalam gambar ini," tulis unggahan turis tersebut.
Tak hanya itu, turis itu juga memberikan skor rendah untuk Jakarta, seperti 0/10 untuk makanan, 3/10 untuk tempat wisata, serta 0/10 untuk belanja.
"Sekian 4h3m. Yang best hotel dengan naik flight klm je. Makan 0/10, Tempat visit 3/10, Shopping 0/10. Kita orang takda beli apa-apa pun bawa balik, beli ole ole coffee je kat duty free airport untuk family terdekat," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Unggahan turis itu pun menuai banyak komentar netizen Indonesia. Banyak yang geram akan unggahan turis yang tak disebutkan namanya, dan tak sedikit pula yang mem-posting balasan ketika mereka berwisata ke Malaysia.
Menparekraf Sandiaga Uno saat Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Gedung Sapta Pesona pada Senin (12/2). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Buntut dari insiden ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, turut berkomentar tentang perilaku turis Malaysia tersebut. Ia mengingatkan wisatawan dan juga netizen untuk tidak mudah terpancing dengan postingan yang bisa mengadu domba kita dengan negara lain.
"Kita harus hargai setiap masukkan. Kita jangan bawa perasaan, jangan baper. Tapi jadikan ini kritik yang membangun atau konstruktif," ujar Sandiaga dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Rabu (13/3).
ADVERTISEMENT
"Ini kesempatan kita untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan pariwisata kita. Jangan jadi terpicu saling mengejek dan lain sebagainya," lanjutnya.
Ilustrasi desa wisata di Bali. Foto: SantiPhotoSS/Shutterstock
Sandiaga mengimbau bahwa masyarakat bisa menyikapinya dengan baik dan narasi yang positif. Apalagi kata dia, Indonesia dikenal sebagai negara yang terkenal dengan keramah-tamahannya.
"Kita harus jadi bangsa yang ramah terhadap kritik, tapi kita berusaha menjadi yang terbaik. Tentunya kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak memastikan bahwa Indonesia ini adalah tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para wisatawan," tuturnya.

Turis Malaysia Nomor Satu ke Indonesia

Ilustrasi Malaysia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Meski memberikan rating yang terbilang jelek, Sandiaga menyangsikan apa yang dilakukan oleh turis Malaysia tersebut. Sebab menurutnya, turis Malaysia menjadi turis yang paling banyak datang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Wisatawan Malaysia nomor satu yang paling banyak ke Indonesia. Ini satu review yang sangat berbeda dengan masukkan dari wisatawan Malaysia secara keseluruhan, karena rata-rata dari mereka itu puas. Tapi satu ini kita harus cari tahu kenapa dia upset (kecewa). Biasanya yang datang ke Jakarta itu happy (senang) bisa main golf, belanja di Tanah Abang dan lain sebagainya," kata Sandiaga.
Meski begitu, Sandiaga akan tetap mengambil langkah-langkah lebih lanjut tentang aduan turis tersebut. Usai unggahan tersebut viral, ada pula turis Malaysia lain yang memberikan rating terbaik atau memuji kota Jakarta.
"Saya ingin berterima kasih atas dukungan semua pihak untuk mempromosikan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan. Saya akan koordinasi sama Dinas Parekraf Jakarta, astikan semua temuan yang dikomplain itu bisa tersolusikan dan bisa tertanggapi dengan baik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT