Sandiaga Uno: Wellness Tourism Punya Potensi Menjanjikan

1 September 2021 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wellness tourism. Foto: Kemenparelraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wellness tourism. Foto: Kemenparelraf
ADVERTISEMENT
Wisata kebugaran (wellness tourism) menjadi salah satu tren pariwisata yang menyajikan di masa pandemi COVID-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyebut dalam potensi global, wellness tourism selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Dalam potensi global wellness tourism memberikan kontribusi yang menjanjikan di mana tercatat terus mengalami kenaikan 4,2 triliun dolar Amerika di tahun 2017 menjadi 4,5 triliun dolar Amerika di tahun 2019. Wellness tourism juga diproyeksikan mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2022 menjadi 919 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 7,5 persen per tahun," ujar Sandiaga, dalam webinar pembukaan Indonesia Wellness Tourism Internasional Festival 2021, Rabu (1/9).
Ilustrasi spa bersama tenaga profesional Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, Sandiaga menuturkan bahwa wellness tourism harus masuk ke dalam empat jenis wisata yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kemenparekraf, di bawah koordinasi Kemenkomarves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi). Selain wisata medis, sport, health tourism, dan wisata ilmiah kesehatan.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah Kemenparekraf telah melakukan berbagai langkah. Selain menerbitkan buku panduan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environtment Sustainability), Kemenparekraf juga telah memetakan diferensiasi produk wisata wellness di Yogyakarta, Solo, dan Bali yang tertuang dalam pola perjalanan pengembangan wellness tourism tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno memberikan sambutan saat berikan paket sembako ke pelaku ekonomi kreatif. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
"Di dalam naskah ini wellness tourism dikombinasikan dengan produk-produk wisata lainnya, seperti wisata budaya, ekowisata, wisata olahraga, wisata kuliner, wisata medis," ujar Sandiaga.
Adapun hasil identifikasi pengembangan wisata wellness di tahun 2020 menyebutkan bahwa sasaran utama wellness tourism di Indonesia adalah wisatawan Nusantara, khususnya female traveler (wisatawan wanita), preseekers milenial, pensiunan atau lanjut usia, komunitas kebugaran, urban sosialita, dan diaspora daerah.
"Walaupun wellness tourism masih tertinggal dari negara lain, kita harus tetap bergerak bersama mengingat kekayaan alam dan lokal masyarakat Indonesia berpotensi menciptakan keragaman industri wellness di dunia. Salah satunya adalah rempah-rempah alami Indonesia yang bermanfaat untuk perawatan tubuh, kecantikan, pengobatan dan terapi," pungkas Sandiaga.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT