Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang senang dengan destinasi wisata alam yang eksotis, ada sebuah danau indah yang bisa kamu sambangi di Bandung , Danau Sanghyang Heuleut namanya. Danau yang satu ini memiliki air jernih bernuansa kehijauan yang berpadu indah dengan tebing batu berukuran besar di sekelilingnya.
Di sela-sela bebatuan, kamu bisa menemukan pepohonan dan rerumputan hijau yang menyegarkan mata. Bebatuannya yang tinggi itu bahkan kerap digunakan sebagai tempat para traveler untuk meloncat indah menuju danau purba tersebut.
Danau Sanghyang Heuleut memiliki kedalaman sekitar tiga meter. Jadi, sebelum kamu masuk ke dalam danau, pastikan kamu bisa berenang agar tidak tenggelam, atau setidaknya telah memiliki perlengkapan seperti jaket pelampung.
Danau Sanghyang Heuleut diyakini berasal dari letusan gunung api purba yang bernama Gunung Sunda. Ketika Gunung Sunda meletus, letusannya tersebut menghasilkan bebatuan besar yang membentuk seperti tebing batu, sementara cekungan di tengahnya kemudian dialiri aliran sungai Citarum lama dan membentuk danau.
ADVERTISEMENT
Di sekitar Sanghyang Heuleut, kamu bisa menemukan dua gua yakni Gua Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek. Ketika menyambangi Danau Sanghyang Heuleut, kamu bisa berenang, berendam, sekadar bermain air, atau hanya menikmati eksotisme danau ini dan dua gua yang menyertainya.
Sanghyang Heuleut memiliki arti yang unik. "Sanghyang" berarti sesuatu yang dianggap suci, dan "Heuleut" berarti jeda, batas sesuatu atau waktu. Dalam bahasa Sunda kuno, sebutan "Sanghyang" ditujukan untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang dianggap suci atau memiliki kekuatan supranatural.
Tak heran, warga setempat percaya bahwa Danau Sanghyang Heulet kerap dijadikan sebagai para bidadari menyucikan dirinya dan mandi. Bukan hanya karena namanya yang indah dan menunjukkan sisi magis saja, tetapi juga karena lokasinya yang tersembunyi dan terpencil.
ADVERTISEMENT
Sanghyang Heuleut berlokasi di Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Letaknya tak begitu jauh dari PLTA Saguling. Namun untuk bisa sampai ke sana, kamu membutuhkan kondisi tubuh yang prima.
Sebab medannya cukup curam dan didominasi bebatuan. Apabila hujan turun, bebatuan ini akan terasa sangat licin. Karena itu, akan lebih baik jika kamu datang pada musim kemarau.
Bukan hanya karena medannya akan jadi lebih mudah karena tidak becek dan berair, tetapi juga karena air danau juga akan terlihat lebih jernih. Karena ketika musim hujan, air danau akan berubah menjadi kecokelatan.
Traveling tentu saja rasanya tidak akan lengkap tanpa foto yang Instagenic. Nah, kalau kamu ingin mendapatkan foto dengan pemandangan terbaik saat berada di Danau Sanghyang Heuleut, kamu mesti menaiki puncak tertingginya.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa mencapainya, kamu membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam trekking. Meski begitu, enggak usah khawatir soal keindahannya. Begitu tiba di atas, semua rasa lelah dan letih akan terasa langsung pudar ketika menatap lanskapnya sambil diiringi hembusan angin yang sepoi-sepoi.
Biaya yang dibutuhkan untuk menyambangi danau yang satu ini cukup terjangkau. Kamu hanya perlu merogoh kocek untuk tiket masuk sekitar Rp 10 ribu per orang. Untuk biaya parkir, kamu akan dikenakan harga sebesar Rp 5 ribu untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.
Sejauh ini, Danau Sanghyang Heuluet masih belum dikelola secara resmi oleh pemerintah. Karenanya akses menuju tempat ini pun bisa dibilang masih sangat terbatas. Tangga, tempat parkir, dan jembatan yang ada di kawasan Danau Sanghyang Heuleut kabarnya disediakan oleh warga setempat.
ADVERTISEMENT
Gimana, kamu tertarik menyambangi danau yang satu ini saat berada di Bandung ?