Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Seberapa Aman Wisata Naik Helikopter? Ini Fakta dan Data Terbarunya
13 April 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Rentetan kejadian kecelakaan helikopter yang terjadi di Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran publik. Baru-baru ini, helikopter wisata yang membawa enam orang, termasuk pilot, dan seluruh penumpang dilaporkan tewas setelah terjatuh di Sungai Hudson, New York pada Kamis (10/4).
ADVERTISEMENT
Otoritas Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) kini tengah menyelidiki penyebab insiden tragis ini.
Bagi kamu yang memiliki rencana untuk berwisata naik helikopter dalam waktu dekat mungkin bertanya-tanya apakah aman berwisata naik helikopter? Baru-baru ini terungkap fakta dan juga data terbaru seputar aman atau tidaknya berwisata naik helikopter.
Dilansir Travel and Leisure, data U.S. Helicopter Safety Team (USHST) menyebut angka kecelakaan helikopter di Amerika Serikat menunjukkan tren penurunan dalam satu dekade terakhir.
Pada 2013, tercatat 146 kecelakaan helikopter, dengan 61 korban jiwa. Namun pada 2020, jumlah kecelakaan menurun menjadi 94 kasus, dengan 35 kematian—penurunan sebesar 36%.
“Statistik ini menunjukkan perkembangan positif,” kata Ketua Industri USHST, Nick Mayhew.
“Namun, tujuan utama kami tetap nol kematian. Kami terus bekerja mengembangkan materi keselamatan dan peningkatan sistem berdasarkan data kecelakaan yang kami analisis," imbuh Mayhew.
ADVERTISEMENT
Helikopter vs Pesawat Komersial
Meski ada kemajuan, data dari Federal Aviation Authority (FAA) menyebutkan bahwa tingkat kecelakaan helikopter secara historis lebih tinggi dibandingkan dengan pesawat terbang sayap tetap (fixed-wing aircraft).
Salah satu alasannya adalah karena helikopter sering digunakan dalam kondisi dan medan yang lebih menantang—misalnya mendarat di area sempit atau terpencil.
Faktor manusia juga memainkan peran besar. FAA mencatat bahwa sekitar 80% kecelakaan penerbangan disebabkan oleh kesalahan pilot, termasuk dalam penerbangan helikopter. Ini bisa terjadi ketika pilot memaksakan terbang di luar batas kemampuan pribadi atau teknis helikopter.
Sebaliknya, pesawat komersial yang dioperasikan oleh maskapai besar memiliki sistem multi-pilot, pengawasan ketat, dan protokol keselamatan yang sangat terstruktur. Hal ini menjadikan penerbangan komersial sebagai moda transportasi udara paling aman hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Teknologi yang Semakin Canggih
Kabar baiknya, helikopter kini semakin dilengkapi teknologi canggih seperti sistem avionik terbaru, terrain awareness system, dan sistem bahan bakar anti-ledak. Inovasi-inovasi ini secara signifikan membantu menekan angka kecelakaan fatal dan mengurangi ketergantungan pada faktor manusia.
Jika tertarik mengikuti tur helikopter, ada beberapa langkah bijak yang bisa diambil. Pertama, kamu wajib mengecek rekam jejak perusahaan tur atau operator helikopter. Pastikan operator memiliki reputasi baik dan standar keselamatan yang tinggi.
Berikutnya, tanyakan prosedur keselamatan mulai dari pemeriksaan pra-terbang, penilaian cuaca, hingga pengalaman pilot.
Terakhir, jangan lupa memperhatikan briefing keselamatan yang diberikan. Sebab, sama seperti naik pesawat komersial, memahami instruksi keselamatan bisa menjadi penyelamat nyawa dalam kondisi darurat.